Seorang Pria Didakwa atas Ancaman Pembunuhan Donald Trump

CNN Indonesia
Selasa, 11 Jan 2022 02:10 WIB
Thomas Welnicki ditangkap Dinas Rahasia AS di New York dan didakwa atas dugaan ancaman membunuh Presiden ke-45 Amerika Donald Trump pada Senin (10/1).
Thomas Welnicki ditangkap Dinas Rahasia AS di New York dan didakwa atas dugaan ancaman membunuh Presiden ke-45 Amerika Donald Trump pada Senin (10/1). (Foto: AFP/MANDEL NGAN)
Jakarta, CNN Indonesia --

Seorang lansia berumur 72 tahun, Thomas Welnicki, ditangkap Dinas Rahasia AS di New York dan didakwa atas dugaan ancaman membunuh Presiden ke-45 Amerika Donald Trump pada Senin (10/1) waktu setempat.

"Thomas Welnicki dengan sadar dan sengaja mengancam akan membunuh, menculik, dan melukai mantan presiden Amerika," kata seorang jaksa di Brooklyn seperti diberitakan AFP pada Senin (10/1).

Ancaman tersebut disampaikan Welnicki melalui panggilan telepon ke kantor Dinas Rahasia AS dan penegak hukum lainnya dalam setahun terakhir.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mengancam bakal melukai Donald Trump apabila tak mau keluar dari Gedung Putih apabila kalah dalam Pemilihan Presiden 2020.

Welnicki dituduh telah meninggalkan dua pesan suara dengan kantor Dinas Rahasia di Long Island, New York pada Januari 2021 yang berisikan ancaman membunuh Trump serta 12 anggota Kongres yang tidak disebutkan namanya.

Trump disebut sebagai Individu-1 dalam ancaman tersebut.

"Oh ya itu ancaman, datang dan tangkap saya. Saya akan melakukan apapun yang saya bisa untuk mengeluarkan [Individual-1] dan 12 monyetnya," kata Welnicki, yang tinggal di Queens kala itu.

Tak hanya itu, ia juga dituding telah menelepon Dinas Rahasia di New York City November lalu tiga kali dari ponselnya. Welnicki selalu memperkenalkan dirinya di setiap panggilan tersebut.

Dalam dakwaan, Welnicki juga disebut akan melakukan segala hal untuk memastikan Donald Trump meninggal dunia. Ia mengaku pernah memiliki senjata api kaliber .22.

Oleh sebab itu, Welnicki yang kini telah ditahan, dijadwalkan menghadiri persidangan di pengadilan federal Brooklyn melalui konferensi video pada Senin (10/1) malam atas kasus tersebut.

(afp/chri)


[Gambas:Video CNN]
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER