Selain itu, Tokayev juga sempat memerintahkan personel keamanan untuk menembak tanpa peringatan terlebih dahulu jika terjadi kerusuhan. Tokayev menuturkan perintah tembak langsung ini merupakan bagian dari operasi kontra-terorisme.
"Para militan belum meletakkan senjata mereka, mereka terus melakukan kejahatan atau sedang mempersiapkannya. Perang melawan mereka harus dilakukan sampai akhir. Siapa pun yang tidak menyerah akan dihancurkan," ujar Tokayev dalam stasiun televisi pemerintah.
Menurut cerita jurnalis anonim yang dikutip CNN, ada banyak jenazah yang penuh peluru tergeletak di jalanan Kazakhstan di kota Almaty. Ia menceritakan kota tersebut sempat dipenuhi suara tembakan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jurnalis ini juga menuturkan ada tiga pos pemeriksaan militer yang dibangun. Menurut jurnalis tersebut, jika ada orang yang pergi mendekati pos pemeriksaan, pasukan militer akan menembakkan peluru ke udara.
Namun, tak jelas apakah peluru yang digunakan merupakan peluru tajam atau peluru karet.
Awalnya, kerusuhan di Kazakhstan berasal dari protes atas kenaikan harga bahan bakar.
Namun, protes merebak ke masalah ketidakpuasan atas pemerintahan negara itu yang autokrat hingga kesenjangan sosial yang dirasakan penduduk.
(pwn/bac)