Seorang turis asal Jerman ditemukan tewas di sebuah situs arkeologi Maya, Guatemala utara, Selasa (11/1). Ia ditemukan meninggal dunia setelah dilaporkan menghilang dua hari sebelumnya.
Jenazah Stephan Baitz ditemukan di Taman Nasional Tikal yang merupakan rumah bagi reruntuhan arkeologi Maya. Hal itu dikonfirmasi Kementerian Kebudayaan Guatemala dalam sebuah pernyataan resmi yang dilansir AFP.
Tikal merupakan salah satu tempat wisata utama Guatemala. Stephan Baitz disebut mengunjungi lokasi itu pada Minggu (9/1) bersama kelompok tur.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, pengunjung berusia 53 tahun tersebut terpisah dari anggota tur lainnya ketika sedang menjelajahi jalan setapak. Ia kemudian dilaporkan menghilang.
Hingga, Stephan Baitz ditemukan telah meninggal dunia pada Selasa (11/1). Sebelumnya, pencarian Baitz turut melibatkan pasukan pertahanan. Mereka kemudian membagikan gambar kondisi terakhir Baitz.
Baitz ditemukan di jalan dan tertutup daun. Ia berada sekitar tujuh kilometer dari pusat atraksi situs arkeologi Maya yang dikunjungi.
Meski telah menemukan jasad, Kementerian Kebudayaan mengatakan bakal terus bekerja sama dengan kantor kejaksaan dan lembaga forensik dalam menemukan penyebab kematian dan evakuasi jenazah.
Tikal merupakan salah satu kota terbesar dalam peradaban Maya pada zaman pra-Kolumbus. Kota ini terletak di wilayah Cekungan Petén di Departemen El Petén.
Situs tersebut menjadi bagian dari Taman Nasional Tikal, yang dinyatakan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO pada 1979.