AS Kritik Keputusan China Batalkan Banyak Penerbangan

CNN Indonesia
Kamis, 13 Jan 2022 04:50 WIB
Pemerintah Joe Biden mengkritik keputusan China membatalkan lebih banyak penerbangan dari AS ke negara tersebut.
Ilustrasi pembatalan penerbangan. Pemerintah Joe Biden mengkritik keputusan China membatalkan lebih banyak penerbangan dari AS ke negara tersebut. (Foto: REUTERS/BRIAN SNYDER)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pemerintah Joe Biden mengkritik keputusan China membatalkan lebih banyak lagi penerbangan dari Amerika Serikat ke negara tersebut karena ada penumpang yang sempat dinyatakan positif Covid-19.

Keputusan tersebut membuat pemerintah AS memperingatkan China bahwa mereka bisa mengambil tindakan.

"Tindakan China tidak konsisten dengan kewajibannya dalam Perjanjian Transportasi Udara AS-China," kata juru bicara Kementerian Transportasi AS (USDOT) seperti dilansir Reuters, Kamis (13/1).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami terlibat dengan pemerintah China dalam hal ini dan kami memiliki hak untuk mengambil tindakan," tutur jubir USDOT.

Pada Rabu (12/1), China bakal menangguhkan enam penerbangan AS ke China dalam beberapa pekan mendatang. Perintah penangguhan diberikan setelah lonjakan penumpang yang dites positif Covid-19.

Penangguhan terbaru memengaruhi dua penerbangan United Airlines dari San Francisco ke Shanghai dan empat penerbangan China Southern Airlines dari Los Angeles ke Guangzhou.

Kedutaan Besar China di Washington tidak segera berkomentar mengenai penangguhan tersebut.

Sementara itu, Airlines for America mengatakan operator AS sedang berkomunikasi dengan pemerintah China dan AS untuk mengidentifikasi perjalanan mendatang demi meminimalisasi efek bagi pelancong.

Airlines for Amerika merupakan grup yang mewakili United, Delta Air Lines, American Airlines, dan lainnya.

Sebelum pembatalan terbaru, tiga maskapai AS dan empat maskapai China mengoperasikan sekitar 20 penerbangan seminggu antarnegara, jauh di bawah angka lebih dari 100 per minggu sebelum pandemi.

Selain AS, China juga telah menangguhkan penerbangan dengan negara lain, termasuk enam penerbangan dari Prancis dan Kanada pada Rabu (12/1).

Berdasarkan pengumuman Administrasi Penerbangan Sipil China (CAAC) pada September 2021, China telah menutup semua perbatasannya untuk pelancong, memotong total penerbangan internasional menjadi 200 penerbangan seminggu, atau 2 persen dari sebelum pandemi.

(reuters/chri)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER