Nihad Abu al-Qumsan, kepala Pusat Hak Perempuan Mesir, membela guru tersebut, bahkan hingga menawarinya pekerjaan.
"Kami akan bertanya kepada pengadilan tentang aturan menari yang benar, sehingga semua wanita akan mematuhi aturan yang benar jika mereka menari di pernikahan saudara laki-laki atau anak laki-laki mereka, atau pun di hari ulang tahun," kata al-Qumsan.
Imbas dari viralnya video tersebut, Aya Youssef harus menerima tuntutan cerai dari suaminya. Kabar perceraian ini memantik amarah aktris populer Mesir, Somaya el-Khashab.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mengapa para pria tidak rujuk kembali dengan istrinya?" tanya Khashab.
Lihat Juga :![]() KILAS INTERNASIONAL Saudi Bangun Wilayah 'Terlarang' hingga Pasukan Israel Tembak Rekan |
"Ada begitu banyak perempuan yang berdiri di samping laki-lakinya bahkan ketika mereka pergi ke penjara, misalnya, atau tidak meninggalkan suami mereka ketika kondisi mereka memburuk," ucapnya.
Kepada media, Youssef mengaku tidak tahu siapa yang memposting video itu secara online. Ia juga mengatakan akan menindak hukum mereka yang memfitnah dan merusak rumahnya.
Kasus 'mempermalukan' seperti ini bukan lah yang pertama kali terjadi di Mesir.
Sebelumnya, dua pemuda ditangkap minggu ini setelah seorang siswi 17 tahun bunuh diri bulan lalu. Ia dilaporkan menelan racun setelah diduga diperas dengan foto yang diedit secara digital. Peristiwa tersebut terjadi setelah sang siswi menolak tegas berhubungan dengan mereka.
Pada Juli lalu, pengadilan Kairo juga menghukum dua wanita selama enam dan sepuluh tahun penjara karena 'melanggar moral publik' setelah keduanya menerbitkan video Tiktok.
Mesir sejak dulu dianggap sebagai tempat kelahiran tari perut, namun sejumlah penari perut dan penyanyi top banyak yang dikecam karena konten yang dianggap terlalu terbuka.
Para penari lokal Mesir saat ini dikabarkan semakin menyusut, sebagian besar disebabkan karena negara tersebut menjadi lebih konservatif selama setengah abad terakhir.
(blq/bac)