Arab Saudi yang dulu disebut konservatif kini terlihat mulai tersekularasi. Sejumlah kebijakan sekuler diterapkan mulai dari diizinkannya gelaran tari samba hingga pencabutan peran polisi syariat.
Sejak Putra Mahkota Mohammed bin Salman memimpin Arab Saudi, muncul sejumlah gebrakan baru yang mengarah ke modernisasi hingga sekularisasi.
Berikut deret kebijakan sekuler di Arab Saudi, yang dihimpun dari berbagai sumber.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada pekan lalu, tari samba muncul di Festival Musim Dingin Jazan di Arab Saudi. Di era MbS, Kerajaan memang mengizinkan pagelaran konser, festival dan pembukaan bioskop.
Dalam video yang beredar di media sosial, terlihat tiga orang asing penari samba menampilkan gerakan mereka di jalan utama Jazan. Perempuan penari itu mengenakan kostum tradisi Brasil yang penuh warna dengan tangan, kaki dan perut yang terbuka.
Gelaran itu memicu polemik lantaran sejumlah warga menilai penari samba tersebut berpakaian terlalu minim. Pihak Saudi kemudian melakukan investigasi.
Lihat Juga : |
Otoritas Saudi mencabut semua hak prerogatif polisi syariat, sehingga kini mereka tak punya peran yang jelas.
Sebelum dicabut, para polisi syariat itu bertugas menegakkan aturan hukum yang sesuai dengan ajaran Islam. Mereka juga kerap memantau perilaku sosial termasuk pembatasan terhadap laki-laki dan perempuan. Pembatasan itu kini disebut mulai dilonggarkan, utamanya hak-hak perempuan.
Sejumlah mantan polisi syariat Arab Saudi mengeluhkan aturan baru yang dicanangkan Kerajaan.
Salah satu eks polisi itu, Faisal, merasa Arab Saudi kini bertolak belakang dengan kultur dan nilai-nilai yang dulu.
"Apa pun yang harus saya larang sekarang diizinkan, jadi saya berhenti," ujar Faisal dikutip AFP pekan lalu.
Sejumlah warga asing yang tinggal di Arab Saudi mengatakan perayaan Natal yang semakin semarak di negara itu di bawah pimpinan Putra Mahkota Mohammed bin Salman.
Natal Desember lalu tampak kafe hingga restoran berubah menjadi negeri musim dingin, manusia salju berhiaskan berlian, dekorasi, dan ornamen untuk dijual. Para ekspatriat di Kerajaan juga merayakan natal secara bersama.
Menurut pengakuan salah satu warga asing di Saudi, di tahun-tahun sebelumnya perayaan natal senyap, ketat dan tertutup.
Simak kebijakan sekuler di Arab Saudi lainnya di halaman berikut.