KBRI Belum Bisa Kontak WNI di Tonga Usai Hantaman Tsunami

CNN Indonesia
Sabtu, 15 Jan 2022 18:37 WIB
KBRI menyebut belum bisa menghubungi WNI yang ada di Tonga menyusul letusan gunung bawah laut yang menyebabkan peringatan gelombang tsunami.
Ilustrasi tsunami. (Foto: WikiImages/Pixabay)
Jakarta, CNN Indonesia --

Duta Besar Indonesia untuk Selandia Baru mencakup Kerajaan Tonga, Samoa, Kepulauan Cook dan Nieu, Fientje Suebe, mengatakan komunikasi dengan warga negara Indonesia (WNI) di Tonga belum bisa berlanjut menyusul ada erupsi gunung bawah laut di pulau itu.

"Dengan Tonga, komunikasi belum bisa berlanjut. KBRI Wellington terus berupaya mengontak WNI yang berada di Tonga," kata Fientje kepada CNNIndonesia.com, Sabtu (15/1).

Gunung berapi bawah laut Hunga Tonga-Hunga Ha'apai di Tonga mengalami erupsi pada Sabtu (15/1). Badan Meteorologi Tonga kemudian menyampaikan keadaan darurat diberlakukan untuk seluruh pulau di Tonga.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat ini Tsunami sudah menerjang Tonga. Media melaporkan rumah, gereja dan pelbagai properti lainnya di negara tersebut hancur.

Ledakan gunung itu juga terasa hingga Samoa dan Fiji. Menurut Fientje, satu WNI di Samoa menyampaikan tidak ada peringatan berkenaan dengan erupsi itu. Namun Pemerintah setempat meminta masyarakat untuk waspada.

Imbas erupsi itu, pemerintah Tonga juga sempat mengeluarkan dua kali peringatan tsunami. Namun, peringatan itu sudah cabut di hari yang sama.



Selandia Baru juga mengeluarkan peringatan tsunami. Badan Nasional Penanggulangan Bencana Selandia Baru (NEMA) memperkirakan, wilayah pesisir Selandia Baru di pantai utara dan Timur Pulau Utara, serta Kepulauan Chatham akan mengalami gelombang tak terduga, dan arus kuat yang tak biasa.

"Kami mengeluarkan imbauan nasional: aktivitas tsunami usai letusan Tonga," kicau NEMA di Twitter, Sabtu (15/1).

"Kami memperkirakan wilayah pesisir Selandia Baru di pantai utara dan timur Pulau Utara dan Kepulauan Chatham akan mengalami arus yang kuat dan tidak biasa serta gelombang pasang yang tidak terduga di pantai." lanjutnya.

Lembaga itu mengimbau orang-orang di laut harus menjauhi area pantai, pelabuhan, sungai dan muara setidaknya sampai besok, Minggu (16/1) pukul 04.00 pagi waktu setempat.

"Ada bahaya bagi perenang, peselancar, orang yang memancing, perahu kecil, dan siapa pun yang berada di atau dekat perairan dekat pantai," ujar NEMA, dalam situsnya.

[Gambas:Video CNN]



(end/isa/end)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER