Salah seorang warga Tonga yang tinggal di Selandia Baru, Melino Maka, mengatakan sedang berjuang menghubungi keluarga dan teman-temannya, beberapa jam pasca letusan gunung berapi bawah laut.
Seperti diketahui, Maka dikejutkan oleh letusan besar dan telah mengakibatkan peringatan tsunami yang dikeluarkan di negara kepulauan itu.
Saat ini, gelombang Tsunami juga telah menghantam Tonga dan menghancurkan rumah, gereja dan pelbagai properti lainnya. Sementara kendaraan-kendaraan yang diparkir hanyut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini waktu yang cukup mencemaskan bagi kami. Saya akan tetap berdiri dan terus mencoba. Semua jaringan mati," kata Maka, mengutip NZ Herald, Sabtu (15/1).
Dia mengatakan malam ini akan menjadi malam yang sulit bagi mereka yang di lapangan, serta keluarga-keluarga di Selandia Baru dan di seluruh dunia.
"Keluarga sedang menunggu untuk melihat apa yang akan terjadi. Itu hal yang paling putus asa - tidak tahu," katanya.
Sejauh ini belum diketahui kapan bantuan akan tiba, namun diperkirakan baru datang beberapa hari kemudian.
Terpisah, Badan Manajemen Darurat Nasional Selandia Baru telah mengeluarkan peringatan potensi dampak di sepanjang garis pantai.
Pejabat Pertahanan Sipil memperkirakan wilayah pesisir Selandia Baru di pantai utara dan timur Pulau Utara dan Kepulauan Chatham akan mengalami arus kuat dan tidak biasa, serta gelombang tak terduga.
Sebelumnya, dalam rekaman video terlihat gelombang menyapu rumah, gedung, dan gereja di Tonga. Namun belum ada kabar korban luka-luka atau korban jiwa.
(ryh/asa)