WN Inggris Tewas Tersapu Tsunami Tonga saat Selamatkan Anjing

CNN Indonesia
Selasa, 18 Jan 2022 09:51 WIB
Warga Inggris tewas tersapu tsunami Tonga menjadi korban tewas pertama yang terkonfirmasi di tengah akses komunikasi yang terputus ke negara itu.
Ilustrasi. Warga Inggris tewas tersapu tsunami Tonga menjadi korban tewas pertama yang terkonfirmasi di tengah akses komunikasi yang terputus ke negara itu. (Foto: AP/Mark Rightmire)
Jakarta, CNN Indonesia --

Seorang kerabat mengonfirmasi korban meninggal dunia pertama akibat tsunami Tonga yang dipicu oleh letusan gunung api bawah laut pada akhir pekan lalu.

Korban tewas itu diidentifikasi sebagai Angela Glover (50), yang merupakan warga Inggris. Glover tinggal di Ibu Kota Nuku'alofa bersama suaminya.

Kabar duka itu disampaikan oleh saudara laki-laki Glover, Nick Eleini, kepada media Inggris pada Selasa (18/1).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Glover dikabarkan tersapu gelombang tsunami ketika mencoba menyelamatkan anjing-anjing peliharaannya.

Sejak menikah, Glover tinggal di Tonga dan mendirikan Tonga Animal Welfare Society untuk penangkaran dan rehabilitasi anjing-anjing liar sebelum mereka diadopsi keluarga baru.

"Saya mengerti bahwa kecelakaan mengerikan ini terjadi ketika mereka (Glover dan suaminya) mencoba menyelamatkan anjing mereka," kata Eleini seperti dikutip Reuters.

"Dia (Glover) mencintai orang-orang dan dia mencintai binatang dan ini kembali ke masa kecilnya. Dan yang aneh adalah semakin tidak terurus dan jelek anjing itu, semakin dia menyayanginya," paparnya menambahkan.

Kabar Glover pertama kali menyebar setelah lembaga penyiaran negara Selandia Baru, TVNZ, melaporkan Glover hilang setelah tersapu ombak tsunami. Sementara itu, sang suami berhasil selamat dengan berpegangan pada sebuah pohon.

Eleini mengatakan jasad Glover telah ditemukan dan keluarganya hancur mendengar berita duka ini.

"Angela adalah jantung keluarga kami. Dia adalah jantung keluarga kami. Dan, Anda tahu, jantung itu sekarang telah tiada," ucap Eleini.

Sudah dua hari gunung api Hunga Tonga-Hunga Ha'apai meletus. Gunung ini memuntahkan banyak abu, memicu tsunami dan gelombang laut tinggi ke penjuru dunia.

Di Peru, dua perempuan dilaporkan tenggelam akibat tersapu gelombang tinggi akibat letusan gunung api Tonga pada Sabtu (15/1).

Gunung api Tonga erupsi pertama kali pada Jumat (14/1) dan memuntahkan gumpalan abu vulkanik setinggi 20 kilometer ke udara. Foto citra satelit yang beredar di media sosial juga menunjukkan letusan dahsyat gunung tersebut.

Ibu kota Tonga, Nuku'alofa, diperkirakan tertutup abu setebal 1 cm sampai 2 cm. Abu ini berpotensi meracuni suplai air dan menyebabkan kesulitan bernapas.

Letusan kedua terjadi pada Sabtu (15/1) pukul 17.26 waktu setempat. Letusan kali ini memicu tsunami Tonga dan berdampak pada sejumlah wilayah lainnya.

Hingga kini, belum ada laporan korban dan kerusakan yang pasti imbas dari letusan dan tsunami Tonga lantaran akses komunikasi dan internet negara berpenduduk sekitar 105 ribu orang itu masih terputus.

Hal ini pun menghambat upaya penyaluran bantuan internasional.

Namun, pemerintah Australia dan Selandia Baru yang berdekatan dengan Tonga memastikan tidak ada korban jiwa massal akibat tsunami dan erupsi gunung api tersebut.

"Kami mendapatkan informasi yang tidak jelas, tetapi sepertinya kabelnya telah terputus," kata direktur jaringan Southern Cross Cable Network, Dean Veverka.

"Membutuhkan waktu hingga dua pekan untuk bisa diperbaiki. Kapal peletakan kabel terdekat ada di Pelabuhan Moresby," lanjutnya.

Pelabuhan itu berada di ibu kota Papua Nugina yang berjarak 4.000 kilometer dari Tonga.

Sementara itu, dua ahli biologi Meksiko yang terdampar di Tonga masih bisa menggunakan telepon satelit yang disediakan Kedutaan Inggris, untuk menelpon keluarga mereka dan meminta bantuan kepada pemerintah.

Menteri Pembangunan Internasional Australia, Zed Seselja, mengatakan kelompok polisi Australia yang ditempatkan di Tonga menyampaikan evaluasi awal yang "cukup mengkhawatirkan".

Seselja menuturkan, pihak kepolisian tersebut berhasil menilai kerusakan dan korban di beberapa area di Barat Tonga. Mereka juga melaporkan kerusakan signifikan terjadi pada rumah dan jalanan.

"Salah satu hal baik dari berita yang saya dapatkan adalah saya mengetahui bandara tidak mengalami kerusakan signifikan apapun," ujarnya lagi.

"Ini menjadi sangat penting saat abu mulai hilang dan kami bisa mendatangkan pesawat ke Tonga untuk tujuan kemanusiaan."



(pwn/rds)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER