Sedikitnya 17 orang tewas dan 59 orang orang lainnya terluka akibat ledakan bahan untuk proses penambangan di Ghana pada Kamis (20/1).
"Laporan yang saya dapatkan dari biro, rumah sakit, adalah bahwa (ada) sekitar 17 orang yang meninggal," kata Isaac Dasmani, kepala eksekutif kota untuk Majelis Kota Prestea Huni-Valley, seperti dikutip CNN, Jumat (21/1).
Dasmani mengatakan bahwa ledakan terjadi ketika satu sepeda motor menabrak kendaraan yang membawa bahan peledak tambang di Apiate. Ledakan itu meluluhlantakkan kota kecil di barat Ghana tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seorang pekerja di daerah tersebut, Kwadwo Bempah, mengaku mendengar suara ledakan itu. Menurutnya, hampir seluruh bangunan runtuh, menjebak orang serta hewan di dalamnya.
"Orang mati ada di mana-mana. Ini adalah tragedi nyata bagi Ghana," ujar Bempah.
Lihat Juga : |
Polisi menyatakan, sebagian besar korban telah diselamatkan dan dirawat di berbagai rumah sakit dan klinik. Tidak ada laporan lebih lanjut terkait kondisi para korban saat ini.
"Polisi dan penyedia layanan darurat lainnya telah melancarkan pemulihan darurat penuh. Kami mengimbau semua orang untuk tetap tenang saat kami menangani situasi yang tidak menguntungkan ini," demikian pernyataan kepolisian Ghana.
Kepolisian juga merilis pernyataan berbunyi, "Masyarakat disarankan untuk pindah dari daerah itu ke kota-kota terdekat untuk keselamatan mereka sementara upaya pemulihan berlangsung."
Kota-kota terdekat pun diminta untuk membuka ruang kelas, gereja, dan bangunan lain untuk menampung para korban yang selamat.
Dalam beberapa tahun terakhir, Ghana sudah beberapa kali mengalami insiden ledakan gas.
Oktober lalu, setidaknya satu orang tewas dan satu lainnya terluka dalam ledakan gas di Accra. Pada bulan yang sama, tiga orang tewas dalam kebakaran lain di wilayah Ashanti.
Salah satu ledakan terburuk terjadi di Accra pada 2015 lalu. Ledakan yang menewaskan 150 orang itu terjadi ketika ratusan penduduk mencari perlindungan dari hujan lebat di sebuah pom bensin.
(blq/has)