Mantan Ibu Negara Kini Jadi Presiden Perempuan Pertama Honduras

Istri mantan Presiden Honduras, Manuel Zelaya, Xiomara Castro, akan dilantik menjadi presiden perempuan pertama negara itu.

Mengutip dari CNN, Xiomara Castro menjalani inaugurasi menjadi Presiden Honduras Kamis (27/1) ini.

Lihat Juga : Alasan Israel Ngebet Jalin Hubungan dengan Indonesia dan Saudi

Partai yang dipimpin Castro, Partai Kebebasan dan Kebangkitan (Libre) menang pemilu lebih dari 14 poin mengungguli Partai Nasional. Partai pesaingnya mengusung Nasry Asfura sebagai calon presiden.

Castro menang 51 persen suara dan mencatatkan sejarah meraup suara terbanyak dalam pemilu tersebut.

Perempuan 62 tahun itu mengampanyekan perang terhadap korupsi dengan meminta Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk menguatkan kampanyenya.

Lihat Juga : Pelapor Sejarawan Bonnie Triyana di Belanda Ngotot Tolak Cabut Berkas

Ia juga berjanji mengentaskan kemiskinan, dan melegalkan aborsi. Namun, gonjang-ganjing di dalam partai Castro sendiri bisa berarti Castro mungkin tak dapat memenuhi agendanya.

Pada Minggu (23/1) sekelompok di Partai Libre menolak pilihan Castro untuk ketua kongres. Situasi itu mengarah pada perpecahan partai.

Perpecahan itu juga bisa dimanfaatkan partai pesaing untuk menguasai kembali kendali legislatif.

Pada 2009, Castro pernah memimpin demonstrasi usai sang suami dikudeta oleh militer Honduras. Ia meminta militer mengembalikan kekuasan mantan Presiden Honduras, Manuel Zelaya.

Lihat Juga : Kondisi Eks PM Malaysia Mahathir Membaik, Dipindahkan ke Bangsal Biasa

Castro menolak kekuasaan oleh militer karena skandal dan korupsi di Honduras.

Ia juga harus mengalami dua kali kegagalan sebelum sukses ke kursi presiden. Castro tercatat pernah gagal pada Pemilu 2013 dan 2017.

Kegagalannya kala itu lantaran penolakan mayoritas warga Honduras terhadap pemimpin perempuan. Honduras dikenal sebagai negara Amerika Latin yang paling konservatif.