Pria di Jepang Ditangkap Usai Coba Sandera dan Bunuh Dokter
Seorang pria Jepang ditangkap pihak berwenang setelah menyandera seorang dokter dan suster yang berkunjung ke rumahnya pada Kamis(27/1) malam.
Pria tersebut dilaporkan menembak suster tersebut hingga terluka parah. Sementara sang dokter kini dilaporkan mengalami henti jantung, ungkapan yang sering digunakan di Jepang sebelum kematian dikonfirmasi.
Insiden terjadi di Fujimono, sebuah kota dekat Tokyo, ketika sang dokter bersama suster dan perawat mengunjungi rumah pria itu berbelasungkawa atas kematian anggota keluarga pelaku.
Namun, saat kunjungan berlangsung, pria tersebut dilaporkan langsung menyandera sang dokter dengan menodongkan pistol. Tembakan sempat terlepas dan menyasar suster yang mendampingi dokter.
Sementara itu, seorang perawat berusia 30 tahunan berhasil kabur dan melapor ke kantor polisi meski sempat disemprot larutan merica oleh pelaku.
Saat dikontak AFP, kepolisian menolak mengonfirmasi insiden tersebut.Pihak kepolisian hanya mengatakan ada pria yang ditangkap berkisar antara 50 sampai 70 tahun.
Sampai saat ini, motif kejahatan dari tersangka masih belum diketahui.
Sebelum berhasil ditangkap, pihak kepolisian sempat bernegosiasi dengan pelaku lewat telepon agar pria tersebut mau membebaskan sanderanya.
Kejahatan senjata api merupakan hal langka di Jepang, mengingat kepemilikan senjata di negara itu sangat dikontrol ketat.