China Ingatkan AS Tak Ikut Campur soal Taiwan

China memperingatkan Amerika Serikat agar tak ikut campur soal Taiwan.

"Biarkan saya menekankan ini. Isu Taiwan merupakan masalah terbesar antara China dan Amerika Serikat," kata Duta Besar Beijing untuk Washington, Qin Gang, saat diwawancara Radio Publik Nasional, Jumat (28/1), dikutip dari CNN.

"Jika otoritas Taiwan, yang diberikan keberanian oleh Amerika Serikat, terus menuju jalan kemerdekaan, ini kemungkinan besar (akan) membuat dua negara besar, China dan AS masuk dalam konflik militer," lanjutnya.

Saat dimintai komentar, Kementerian Pertahanan AS menegaskan negara itu berkomitmen dengan kebijakan 'satu China' mereka dan Undang-Undang Hubungan Taiwan AS.

Dalam kebijakan 'satu China', Washington secara formal mengakui Beijing daripada Taipei.

Namun, dalam undang-undang Taiwan, AS harus memberikan Taiwan sarana untuk mempertahankan diri jika terjadi agresi militer dari Beijing.

"Kami akan terus membantu Taiwan menjaga kemampuan pertahanan diri agar mencukupi. Kami juga  akan menjaga kapasitas kami untuk menolak bentuk kekerasan apapun yang bisa membahayakan rakyat Taiwan," kata juru bicara Pentagon.

Kementerian Luar Negeri AS dan Gedung Putih tidak memberikan respons saat dimintai komentar atas pernyataan Qin oleh CNN.

Sebelumnya, Presiden AS Joe Biden mengklaim negaranya tidak mendukung kemerdekaan Taiwan. Namun, pada Oktober 2021, ia sempat mengatakan bakal membantu pertahanan Taipei bila agresi Beijing terjadi.

Meski pejabat China kerap memperingatkan aksi militer yang berhubungan dengan Taiwan, mereka jarang menghubungkan peringatan itu secara langsung ke AS.

China menilai Taiwan sebagai salah satu bagian dari kedaulatannya. Berkali-kali armada udara Beijing masuk ke zona pertahanan udara Taipei dan membuat Taiwan kesal.

Selama 2020, Kemhan Taiwan menyebutkan puluhan pesawat China kerap menerobos wilayah pertahanan udaranya.

Di 2021, Taiwan melaporkan ada 148 pesawat militer China masuk ke dalam zona ADIZ mereka. Ratusan pesawat ini datang dalam waktu empat hari terhitung sejak 1 Oktober 2021, saat China merayakan Hari Nasional mereka.