Putin Ogah Lockdown di Tengah Lonjakan Kasus Covid-19

CNN Indonesia
Jumat, 04 Feb 2022 03:40 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan tidak akan ada penguncian wilayah atau lockdown di Rusia meskipun tengah menghadapi lonjakan tajam kasus Covid-19.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan tidak akan ada penguncian wilayah atau lockdown di Rusia meskipun tengah menghadapi lonjakan tajam kasus Covid-19. (AFP/MIKHAIL METZEL)
Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan tidak akan ada penguncian wilayah atau lockdown di Rusia meskipun tengah menghadapi lonjakan tajam dalam infeksi Covid-19 karena varian Omicron yang sangat menular.

"Tidak ada rencana penguncian," kata Putin pada pertemuan dengan pengusaha Rusia yang disiarkan di televisi pemerintah, Kamis (3/2).

Putin menambahkan bahwa Rusia justru akan melonggarkan beberapa pembatasan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dalam waktu dekat pembatasan interaksi bisa dicabut, sehingga masyarakat bisa bekerja dengan tenang," kata Putin.

Di bawah aturan Rusia saat ini, siapa pun yang pernah melakukan kontak dengan orang positif Covid harus mengisolasi diri selama tujuh hari.

Pernyataan Putin ini pun datang ketika Rusia mencatat 155.768 kasus infeksi virus corona baru.

Jumlah kasus di seluruh negeri meningkat tajam, dengan Omicron merupakan mayoritas kasus.

Sementara jarak sosial telah longgar di banyak tempat di Moskow, pemimpin lama Rusia itu sendiri telah berhati-hati dengan Covid.

Ketika menjamu Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban di Moskow minggu ini, keduanya minum sampanye sambil berdiri di ujung yang berlawanan dari karpet besar di Kremlin.

Menyusul penguncian nasional yang ketat tetapi singkat pada awal pandemi, Rusia telah menahan diri, berharap untuk melindungi ekonominya yang sedang berjuang.

Namun, dengan empat vaksin yang tersedia secara luas selama berbulan-bulan, masih banyak orang Rusia yang enggan untuk disuntik. Menurut laporan AFP, hanya di bawah setengah dari populasi yang telah divaksinasi sepenuhnya.

Sejak awal pandemi Covid-19, Rusia telah melaporkan 333.357 kematian akibat Covid-19, menjadikannya sebagai negara dengan jumlah kematian tertinggi di Eropa.

Badan statistik Rosstat, yang menghitung kematian akibat Covid-19 mengatakan jumlah kematian secara keseluruhan mendekati dua kali lipat jumlah resmi.

Bulan lalu, Rosstat mengatakan populasi Rusia menurun lebih dari satu juta orang tahun lalu, penurunan bersejarah yang tidak terlihat sejak runtuhnya Uni Soviet.

(afp/agn)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER