AS: Rusia Bisa Saja Serang Ukraina Besok
Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat, Jake Sullivan, memperingatkan bahwa Rusia saat ini sudah dalam posisi siap menyerang Ukraina kapan pun.
"[Serangan] bisa saja terjadi besok atau mungkin beberapa pekan ke depan," ujar Sullivan, seperti dikutip Associated Press, Minggu (6/2).
Meski demikian, Sullivan masih membuka kemungkinan Rusia menempuh jalur diplomasi untuk meredam ketegangan di perbatasan Ukraina.
"Kuncinya, Amerika Serikat harus siap dengan segala kemungkinan dan menyatukan langkah dengan sekutu dan rekan kita," ucap Sullivan.
Sementara itu, penasihat kepresidenan Ukraina, Mykhailo Podolyak, menegaskan bahwa kemungkinan untuk menyelesaikan masalah ini melalui jalur diplomasi "lebih tinggi ketimbang meningkatkan ketegangan lebih jauh."
Sebagaimana dilansir AFP, Ukraina sudah menyadari bahwa Rusia mengerahkan lebih dari 100 ribu tentara di perbatasan negaranya.
Namun, Podolyak menganggap pengerahan itu "tak mengejutkan" karena Rusia memang sedang terus berupaya menekan Ukraina beberapa waktu belakangan ini.
"Sampai kapan Rusia melakukan aktivitas itu dan untuk apa? Hanya Kremlin yang bisa tahu jawaban pasti dari pertanyaan ini," ucapnya.
Sebelum Podolyak, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, juga meminta agar warga tetap tenang meski AS terus menyebut bahwa Rusia sudah siap menyerang.
Di sisi lain, Rusia juga sudah membantah tudingan bahwa mereka siap menyerang Ukraina. Presiden Vladimir Putin menegaskan, Rusia mengerahkan pasukan ke perbatasan Ukraina justru karena terancam dengan pergerakan NATO.
Menurut Putin, AS ingin menggiring Rusia masuk ke dalam situasi perang dengan retorika-retorika mengenai Ukraina ini.
"Ukraina hanya alat untuk mencapai tujuan itu," ucap Putin.
Sementara itu, AS terus mengerahkan pasukan ke negara-negara NATO di sekitar Ukraina karena menganggap ancaman Rusia kian besar.
Juru bicara Kementerian Pertahanan AS, John Kirby, memastikan bahwa negaranya tak mengirimkan pasukan untuk bertempur di Ukraina, yang bukan merupakan anggota NATO.
Namun, Putin tetap khawatir Ukraina akan masuk NATO di masa depan. Jika terjadi, maka ancaman NATO terhadap Rusia akan semakin besar.
(has)