Paus Fransiskus memuji warga Maroko yang kompak berbondong-bondong membantu misi penyelamatan Rayan Awram, bocah lima tahun yang jatuh dan terjebak di sumur sedalam 32 meter selama lima hari.
Ryan jatuh ke dalam sumur di perbukitan dekat Kota Chefchaousen di utara Maroko pada Selasa pekan lalu. Insiden itu memicu upaya penyelamatan besar-besaran hingga menjadi sorotan internasional.
Lihat Juga :![]() KILAS INTERNASIONAL Tentara Rusia di Belarus sampai Bocah Maroko Jatuh ke Sumur Meninggal |
"Orang-orang bersatu padu, secara keseluruhan, untuk menyelamatkan Rayan, mereka bekerja sama untuk menyelamatkan seorang anak," kata Paus Fransiskus saat memimpin pemberkatan di Lapangan Santo Petrus, Vatikan, pada Minggu (6/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nahasnya, tak lama sebelum dikeluarkan dari sumur, Rayan dinyatakan telah meninggal dunia.
Paus Fransiskus pun turut mengucapkan belasungkawa kepada kedua orang tua dan keluarga Rayan.
"(Para penolong) telah berusaha yang terbaik, sayangnya mereka tidak berhasil, tetapi ini adalah panutan," katanya seperti dikutip Reuters.
Warga Italia sangat tergerak dengan kisah tragis Rayan lantaran mirip seperti cerita upaya penyelamatan Alfredino Rampi pada 1981, seorang bocah lelaki berusia 6 tahun yang terjebak di dalam sumur selama tiga hari. Alfredino meninggal dunia sebelum berhasil diselamatkan dari sumur tersebut.
Rayan jatuh ke dalam sumur sedalam 32 meter yang tengah dibuat sang ayah. Sumur itu hanya selebar 45 sentimeter di bagian atas dan terus menyempit ke bawah, sehingga penyelamat tidak mungkin turun langsung.
Upaya penyelamatan Rayan pun menjadi operasi rumit dan berbahaya karena sang bocah terancam tertimbun longsor dan reruntuhan batu-batu besar jika para kru tak hati-hati menggali lubang.
Gambar yang tersebar di media Maroko menunjukkan Rayan masih sadar di hari kelima upaya penyelamatan. Ia terlihat meringkuk di dasar sumur.
Daerah perbukitan di sekitar Chefchaouen sangat dingin di musim dingin.Makanan dan air diturunkan kepada anak itu, dan dia juga diberikan air dan oksigen menggunakan tabung.
Seorang kerabat laki-laki dari anak laki-laki itu mengatakan kepada Reuters TV bahwa keluarga pertama kali menyadari bahwa dia hilang ketika mereka mendengar tangisan teredam dan menurunkan telepon dengan lampu dan kamera menyala untuk menemukannya.
"Dia menangis 'angkat saya'," kata kerabat itu.
Kepergian Rayan pun diumumkan oleh pemerintah Maroko. Raja Maroko Mohammed VI juga menyampaikan belasungkawa kepada kedua orang tua Rayan.
Menyusul kecelakaan tragis yang merenggut nyawa anak Rayan Oram, Yang Mulia Raja Mohammed VI menelepon orang tua anak laki-laki yang meninggal setelah jatuh dari sumur," kata pernyataan itu mengutip Aljazeera, Minggu (6/2).
(rds)