Korsel Marah, Tuding China Klaim Hanbok di Pembukaan Olimpiade Beijing

CNN Indonesia
Senin, 07 Feb 2022 18:46 WIB
Politikus hingga netizen kesal dengan China setelah salah satu atletnya memakai hanbok dalam pembukaan Olimpiade Musim Dingin Beijing. (Foto: AP/Matt Slocum)
Jakarta, CNN Indonesia --

Publik Korea Selatan kesal karena salah satu atlet perempuan China tampak memakai pakaian tradisional Hanbok saat upacara pembukaan Olimpiade Musim Dingin Beijing.

Dalam peresmian tersebut, sekelompok atlet China memakai pakaian tradisional negaranya sebagai representasi berbagai kelompok etnis Negeri Tirai Bambu.

Namun, salah satu atlet perempuan terlihat mengenakan pakaian mirip Hanbok berwarna putih dan merah muda.

"Kami sangat menyayangkan hanbok muncul dalam kostum etnis China di upacara pembukaan Olimpiade Musim Dingin Beijing," tulis anggota partai yang berkuasa Korsel, Lee So-young di laman Facebook pribadi, Sabtu (5/2), dikutip dari Reuters.

"Ini bukan pertama kali China mengklaim budaya Korea sebagai milik mereka. Jika sentimen anti-China dari warga Korsel semakin kuat karena membiarkan masalah ini begitu saja, ini bakal jadi tantangan besar dalam melakukan diplomasi dengan China di masa depan," lanjutnya.

Lee Jae-myung, kandidat presiden Korsel dari Partai Demokrat juga turut berkomentar atas insiden ini.

"Jangan menginginkan budaya (kita). Lawan perampasan budaya," tulis Lee dalam halaman Facebook. Ia juga menilai kemunculan hanbok ini merupakan aksi tak sopan dari perampasan budaya sebuah negara.

Partai oposisi Korsel, People Power Party (PPP) menyebut penampilan hanbok oleh atlet China merupakan sikap "kasar" dalam upaya merampas budaya negara lain.

"Kita tidak bisa terus marah, tetapi membuat dunia lebih sadar akan kebenaran bahwa Hanbok merupakan kostum tradisional Korea," kata seorang profesor dari Universitas Wanita Sungshin, Seo Kyoung-duk, dalam akun Instagram-nya.

Sementara itu, pemerintah Korsel masih belum buka suara terkait kisruh Hanbok ini.

Namun, Menteri Kebudayaan Hwang Hee mengatakan, menganggap orang Korea sebagai minoritas berarti belum mengakui Korsel sebagai negara berdaulat.

Tindakan seperti ini, kata Hwang, dapat menyebabkan kesalahpahaman dalam hubungan bilateral Beijing-Seoul.

China merupakan rumah bagi dua juta etnis Korea, di mana sebagian besar dari mereka hidup dekat dengan perbatasan Korea Utara.

Selain Hanbok, Korsel juga kerap kesal karena China pernah mengklaim beberapa budaya negara itu termasuk makanan sampingan seperti kimchi.



(pwn/rds)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK