Latihan di Chernobyl, Pasukan Ukraina Siap Perang Lawan Rusia

CNN Indonesia
Senin, 07 Feb 2022 20:19 WIB
Ukraina menggunakan lokasi bencana nuklir terburuk dalam sejarah, kota Chernobyl, untuk latihan perang lawan Rusia.
Pasukan Ukraina latihan di Chernobyl siap hadapi Rusia. (AP Photo/Mykola Tymchenko)
Jakarta, CNN Indonesia --

Ukraina menggunakan lokasi bencana nuklir terburuk dalam sejarah, kota Chernobyl, sebagai arena latihan pasukan untuk mempersiapkan potensi perang dengan Rusia.

Menteri Urusan dalam Negeri Ukraina, Denys Monastery Tki, mengatakan pasukan keamanan menggunakan Chernobyl sebagai arena latihan untuk menunjukkan seberapa jauh pasukan lawan muncul.

"Semua skenario ini diambil dan dirangkum dari kasus-kasus yang terjadi sejak 2014, kata Monastyrsky dikutip CNN, Senin (7/2).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pelatihan itu juga merupakan upaya Ukraina menandingi propaganda dari Moskow. Kiev juga menggunakan lokasi tersebut untuk mempersiapkan potensi bencana lain.

Jika Rusia ngotot akan menginvasi Ukraina, Zona ledakan Chernobyl kemungkinan menjadi kanal Kiev saat perang terjadi.

Jumat pekan lalu, puluhan jurnalis yang mengenakan rompi kuning berdesakan agar bisa memotret gambar menarik pasukan Ukraina berlatih di Chernobyl.

Chernobyl sudah tak berpenghuni sejak 1986, menjadikan wilayah itu bak kota hantu. Kota ini hanya berjarak beberapa ratus kilometer dari Belarusia.

Bau belerang menyeruak saat pasukan nasional membersihkan Chernobyl. Mereka menembakkan ratusan peluru tajam ke potongan kayu lapis di jendela bangunan.

Latihan perang nampak makin nyata. seorang penembak jitu menembak ke target di blok apartemen. Mortir mulai diluncurkan, dan kendaraan lapis baja mengaspal dan menerobos penghalang jalan.

Lebih dari tiga dekade lalu, ledakan di terjadi di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Vladimir Lenin. Imbas insiden itu 31 orang tewas, sementara jutaan orang lain terpapar radiasi yang berbahaya.

Akibat paparan tingkat radiasi itu, setidaknya 200 ribu orang dilaporkan meninggal.

Hari ini, Ukraina memperlihatkan pada dunia kota bersejarah yang menyisakan kisah gelap.

konflik di perbatasan Ukraina semakin runcing, usai Rusia dituduh mengerahkan ratusan ribu pasukan ke wilayah itu.

Amerika Serikat dan sekutunya, NATO, khawatir akan invasi yang dilakukan Moskow. Mereka bahkan mengklaim punya sederet bukti Rusia akan menyerbu Ukraina.

Namun, Rusia membantah tudingan itu. Mereka berulang kali menuduh NATO sebagai pihak yang bertanggung jawab atas krisis tersebut. Moskow menganggap blok Atlantik Utara itu terus mengerahkan pasukan ke arah timur di negara tersebut.

Washington juga terus mewanti-wanti bahwa Rusia bisa saja melakukan invasi besok atau sesegera mungkin. Namun, Ukraina punya pandangan lain, Mereka juga khawatir pernyataan itu menyebabkan kegaduhan dan stabilitas ekonomi.

Ukraina tetap mengira Rusia masih mau menempuh jalur diplomasi masih menjadi opsi paling kuat ketimbang invasi.

"Kami memiliki fakta yang sama, tetapi persepsi yang berbeda, atau perkiraan yang berbeda," kata Menteri Pertahanan Oleksiy Reznikov kepada CNN setelah menonton latihan di Chernobyl.

Gedung Putih kemudian tak lagi menyebut waktu potensi invasi dengan diksi "segera", karena hal ini dianggap Putin sudah membuat keputusan menyerang Ukraina.

Di tengah ancaman invasi Rusia ke Ukraina masih belum jelas dan terus menjadi perdebatan, warga yang tinggal di negara perbatasan tak membayangkan perang akan terjadi.

"Mereka bilang, 'perang akan datang' lima tahun dari sekarang. Hanya orang bodoh yang akan mulai perang. Tak akan ada pemenang," kata salah satu warga yang tinggal di perbatasan Ukraina, Belarus, dan Rusia.

Salah satu pekerja kedai kopi, yang tempatnya kerap menjadi tempat singgah sopir truk yang melintasi tiga negara itu, Masha, mengatakan tak akan ada perang.

"Itu tidak akan terjadi. Apakah Putin akan berperang dengan warga sipil? Dia tidak akan melakukan itu. Tidak pernah dalam hidupnya. Itu semua bohong, itu (strategi) politik. Kami bahkan tidak memikirkannya," kata dia.

Para pejabat, Kata Masha, seharusnya memberikan uang pensiun yang layak kepada orang-orang. Agar orang tidak menjadi pengemis, atau orang miskin alih-alih merencanakan perang.



(isa/bac)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER