Kasus Pelecehan Seksual di Kantor Pemerintah, PM Australia Minta Maaf

CNN Indonesia
Rabu, 09 Feb 2022 00:41 WIB
Perdana Menteri Australia, Scott Morrison, meminta maaf atas kasus pelecehan seksual, kekerasan, dan perundungan di kantor pemerintahan, Selasa (8/2).
PM Australia Scott Morrison minta maaf atas kasus pelecehan seksual yang marak terjadi di kantor pemeintahan Australia. (TIMOTHY A. CLARY / AFP)
Jakarta, CNN Indonesia --

Perdana Menteri Australia, Scott Morrison, meminta maaf atas kasus pelecehan seksual, kekerasan, dan intimidasi (bullying) di kantor pemerintahan, Selasa (8/2).

Permintaan ini disampaikan Morrison setahun setelah tuduhan pemerkosaan mengguncang negara itu.

Morrison meminta maaf secara langsung kepada mantan staf Brittany Higgins. Higgins sebelumnya mengatakan ia sempat diperkosa oleh koleganya di kantor kementerian pada 2019.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya meminta maaf kepada Higgins atas tindakan buruk yang terjadi di sini," tutur Morrison, menggambarkan budaya pelecehan yang terjadi selama beberapa dekade di kantor pemerintah.

"Saya meminta maaf lebih dari itu, untuk orang-orang yang datang sebelum Higgins dan mengalami kejadian yang sama," lanjutnya.

"Selama beberapa dekade, ekosistem, budaya, di mana intimidasi, pelecehan, penyiksaan, dan bahkan kekerasan di beberapa kasus, menjadi normal dan terus terjadi," katanya lagi.

Morrison juga mengatakan ia akan mengubah budaya tersebut.

Pemimpin partai oposisi, Anthony Albanese, juga memohon permintaan maaf kepada Higgins.

Higgins terlihat emosional kala mendengar pidato tersebut. Ia duduk bersama beberapa mantan staf lain yang mengungkapkan tuduhan mereka kepada publik.

Para perempuan ini diundang untuk menghadiri pengakuan formal setelah malam sebelumnya mereka mengatakan tak diundang.

Higgins sendiri akan berbicara di National Press Club bersama penyintas pelecehan seksual lain, Grace Tame, Rabu (9/2).

Sementara itu, Tame menolak permohonan maaf Morrison.

"Bagaimana dengan kebijakan yang proaktif, preventif, dan bukan hanya tindakan pertunjukan di menit-menit terakhir untuk menutupi masalah?" kata Tame dalam sebuah cuitan Twitter, Selasa (8/2).

Pada Januari 2021, Higgins mengungkapkan pelecehan yang ia alami kepada publik. Warga Australia kaget dengan tuduhan pelecehan yang ia alami dan respons atasan Higgins atas kasus tersebut.

Higgins mengatakan ia ditekan untuk tak melaporkan kejahatan tersebut karena Australia mengadakan pemilihan kala itu. Ia juga menggambarkan 'budaya diam' di partai politik negara itu.

Setelah pengakuan Higgins dan beberapa staf lain, pemerintah melakukan penyelidikan.

Dari penyelidikan ini, Laporan Jenkins menemukan satu dari tiga orang yang kini bekerja di kantor pemerintah Australia mengalami pelecehan seksual.



(pwn/bac)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER