Aksi di Swiss Rusuh, Tuding Kelompok Tolak Pembatasan Covid Nazi

CNN Indonesia
Minggu, 13 Feb 2022 23:44 WIB
Ratusan peserta demonstrasi terkait Covid-19 di Swiss terpecah menjadi dua kelompok. Kelompok yang menolak pembatasan Covid dituding sebagai Nazi.
Ilustrasi Nazi. (AFP PHOTO / Scott Olson)
Jakarta, CNN Indonesia --

Ratusan protestan berkumpul di Kota Zurich, Swiss pada Sabtu (12/2) untuk memprotes pembatasan Covid-19. Demo penolakan pembatasan Covid ini dilawan dengan demo yang pro pembatasan Covid. Ratusan orang menyebut pedemo yang menolak lockdown Covid sebagai 'Nazi.'

Demo menolak pembatasan Covid-19 di Swiss dimulai di stasiun kereta pada siang hari. Demo ini kemudian mengumpulkan demonstran kontra di dekatnya.

Kelompok demonstran kontra dari kubu sayap kanan melawan pendemo anti-pembatasan Covid-19 dengan meneriakkan slogan, "Jaga Zurich bebas dari Nazi."

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam cuplikan video, terlihat polisi Swiss turun ke jalan melawan dua demonstrasi ini. Kepolisian mengerahkan gas air mata, semprotan merica, meriam air, dan peluru karet untuk memisahkan kerumunan dan melakukan penangkapan.

Namun menurut kepolisian setempat, kedua demo ini dilakukan secara ilegal.

Meski kepolisian masih belum memberikan perhitungan berapa banyak orang yang ikut dalam unjuk rasa ini, media ATS memperkirakan kubu demo kontra diikuti ribuan orang.

Mereka berkumpul dari berbagai rute kota, mengganggu lalu lintas, dan bentrok dengan polisi.

"Beberapa partisipan di demonstrasi yang tidak sah berusaha memecahkan batas polisi. Maka dari itu meriam air, peluru karet, dan gas air mata digunakan," demikian pernyataan kepolisian kota Zurich dalam Twitter, dikutip dari AFP.

Dalam beberapa kasus, petugas kegawatdaruratan juga sempat dilecehkan dan harus meminta bantuan polisi.

Kepolisian juga mengatakan mereka telah menangkap kelompok besar ekstremis sayap kanan yang sedang 'bersiap melakukan kekerasan' di Kota Tua Zurich.

Polisi juga berhasil menghentikan massa yang menentang pembatasan Covid-19 di kota.

(win/dal)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER