Di utara, Rusia juga sudah menyiagakan puluhan ribu pasukan di Belarus. Mereka berdalih, pasukan itu mengikuti latihan militer gabungan bersama pasukan Belarus yang digelar sejak pekan lalu hingga 20 Februari mendatang.
Rusia memang terus menegaskan bahwa pasukannya hanya akan berlatih. Namun, waktu pelaksanaan latihan itu membuat para ahli bertanya-tanya.
Para pengamat di CSIS memaparkan hasil analisis yang mengindikasikan Rusia dapat menyerang langsung Ukraina dari Belarus dalam waktu dekat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Belum lagi, pengerahan pasukan di Belarus itu juga disebut-sebut sebagai yang terbesar sejak Perang Dingin. Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg, mengungkap sejumlah alutsista yang diboyong Rusia.
"Kemungkinan 30 ribu tentara tempur, pasukan operasi khusus Spetsnaz, jet-jet tempur termasuk SU-35, rudal kemampuan ganda Iskander, dan sistem pertahanan udara S-400," tutur Stoltenberg.
Sejumlah pihak pun khawatir Rusia bisa menyerang Ukraina dari Belarus. Seorang diplomat Eropa anonim bahkan mengatakan kepada CNN bahwa dari Belarus, Rusia bisa menyerang langsung ke Ibu Kota Ukraina, Kiev.
"Saya sangat sangat khawatir," tutur diplomat itu.
Kekhawatiran kian menjadi setelah citra satelit menunjukkan sejumlah pasukan Rusia bergerak semakin dekat ke arah Ukraina, bergeser beberapa ratus mil dari tempat latihan berlangsung.
Namun, jika memang terjadi, akan banyak aral yang menghalangi invasi Rusia melalui Belarus. Untuk mencapai Ukraina, pasukan harus melewati daerah yang dikenal sebagai Rawa Pripet.
Kawasan hutan belantara yang dikelilingi perairan itu dikenal sangat sulit ditembus. Pada masa perang tahun 1941, pasukan Nazi dilaporkan gagal menembus Uni Soviet karena harus melewati daerah ini.
Lembaga Study of War mencatat, "Rawa itu akan sangat sulit. Di beberapa titik bahkan mustahil bagi pasukan bermesin untuk menembusnya ketika basah."
Skenario Rusia Serang Ukraina dari Crimea di Selatan bisa dibaca di halaman selanjutnya >>>