Jakarta, CNN Indonesia --
Global Health Security Consortium (GHSC) menjalin kemitraan dengan B20 Indonesia untuk membentuk aliansi kesehatan global untuk menangani permasalahan kesehatan di masa pandemi Covid-19. Jalinan kemitraan itu diumumkan Tony Blair dalam B20 Indonesia 2022 Inception Meeting, Rabu (9/2) lalu.
GHSC merupakan organisasi kesehatan yang terdiri dari organisasi terkemuka dunia, yakni Tony Blair Institute for Global Change, the Lawrence J. Ellison Institute for Transformative Medicine, dan ilmuwan dari University of Oxford.
Blair mengatakan, GHSC akan membantu Indonesia membentuk rekomendasi kebijakan yang berfokus pada kesehatan masyarakat global dalam mendukung pemulihan ekonomi dan kesiapsiagaan pandemi di masa depan.
Kemitraan GHSC/B20 ini dijalin melalui dukungan strategis dari Yayasan Bakrie Center dan dilaksanakan bekerja sama dengan Kamar Dagang & Industri Indonesia (KADIN) dan Equatorise.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya senang Indonesia menjadi Presidensi G20 tahun ini dan saya yakin tidak akan ada negara yang lebih baik untuk memimpin dunia pada 2022. GHSC akan mendukung Indonesia untuk membentuk Aliansi Kesehatan Global, termasuk memungkinkan B20 untuk menyatukan industri, serta para pemikir terbaik untuk mengubah deklarasi Bali pada November nanti dari teori menjadi praktik," kata mantan Perdana Menteri Inggris tersebut.
"B20 Indonesia, yang saya tahu, bertekad untuk memainkan peran yang jauh lebih aktif, dapat menjadi katalisator besar karena transformasi membutuhkan sektor swasta dan publik untuk bekerja bersama-sama," ujar Blair.
B20 atau Business 20 merupakan forum dialog resmi G20 dengan komunitas bisnis global. Tahun ini, Indonesia mengambil alih Presidensi G20 dengan tema 'Recover Together, Recover Stronger'.
Direktur Pendiri Lawrence J. Ellison Institute for Transformative Medicine dan Penasihat Senior untuk Covid-19 di Gedung Putih, David Agus mengatakan, saat ini dunia membutuhkan solusi berkelanjutan untuk membangun keamanan kesehatan global.
"Kemitraan GHSC dengan B20 akan membantu mengarahkan investasi dan kebijakan ilmu hayati untuk memastikan kita tidak akan pernah mengalami pandemi global skala ini lagi," katanya.
Profesor Kedokteran Regius dari Universitas Oxford, John Bell menambahkan, melakukan kerja sama dalam B20 dapat menghasilkan ide-ide positif sebagai solusi bagi dunia. Tidak hanya untuk meningkatkan kesehatan setiap orang, tetapi juga membangun infrastruktur yang tangguh untuk ilmu untuk melindungi manusia dari pandemi di masa depan.
Ketua B20 Indonesia yang juga Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Kemaritiman, Investasi & Hubungan Internasional, Shinta Kamdani mengatakan, International Advocacy Caucus (IAC) di bawah B20 Indonesia Presidency 2022 akan mendorong tiga isu prioritas, yakni kesehatan global, transisi hijau, dan pertumbuhan inklusif.
"Saya senang menyambut Tony Blair menjadi anggota IAC B20 Indonesia. Di bawah kepemimpinannya, GHSC akan menjadi mitra yang kuat bagi B20 Indonesia saat kami menyiapkan rekomendasi kebijakan konkret kepada Presidensi G20 Indonesia yang akan meningkatkan arsitektur kesehatan global dan memajukan pertumbuhan yang inklusif, inovatif, dan kolaboratif," ujar Shinta.
Dia berharap kemitraan dengan GHSC ini akan memungkinkan Indonesia untuk menunjukkan kepemimpinannya kepada komunitas bisnis global dengan membuka jalan menuju kerja sama internasional yang lebih baik. Khususnya di bidang kesehatan global dan memanfaatkan peluang pascapandemi untuk menjadi pusat investasi dan penelitian di bidang ilmu hayati.
Sementara itu Ketua dan Pendiri Yayasan Bakrie Center, Anindya Bakrie menambahkan, pihaknya juga sangat senang dapat mendukung kemitraan antara GHSC dan B20 Indonesia untuk membentuk rekomendasi kebijakan dalam meningkatkan infrastruktur kesehatan global. Sebab hal itu merupakan faktor penting untuk pemulihan inklusif dan kolaboratif dari pandemi Covid-19.
"BCF akan mendukung warisan kesehatan dan ilmu hayati global yang positif di Indonesia. Sebagaimana disampaikan Presiden Jokowi saat Inception B20 Indonesia, pandemi Covid-19 merupakan tantangan sekaligus peluang untuk membuat infrastruktur kesehatan global lebih responsif menghadapi pandemi. Ini adalah fokus dari BCF, GHSC, dan B20 Indonesia," ujar Anindya yang juga Ketua Dewan Pertimbangan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN).
Ketua Umum KADIN Indonesia yang juga Penanggung Jawab B20 Indonesia, Arsjad Rasjid menambahkan juga menyambut baik kemitraan dengan GHSC ini, terutama dalam mendukung agenda kesehatan global yang sejalan dengan salah satu prioritas Presidensi Indonesia G20 2022, yaitu pembangunan infrastruktur kesehatan global.
"Salah satu prioritas utama KADIN Indonesia adalah berkontribusi untuk memulihkan kesehatan masyarakat dan meningkatkan infrastruktur kesehatan nasional, dan saya yakin GHSC, melalui keahliannya yang berkelas dunia, dapat membantu B20 Indonesia dan KADIN Indonesia dalam mencapai visi tersebut untuk masyarakat Indonesia," ujarnya.
(osc)
[Gambas:Video CNN]