Kanselir Jerman, Olaf Scholz, menolak tes Covid-19 saat ia mengunjungi Moskow, Rusia, pada Selasa (15/2). Scholz memilih melakukan tes swab dari salah satu dokter Berlin.
"(Scholz) menjalankan tes (Covid-19) dari dokter kedutaan Jerman," saat tiba di Moskow, ungkap salah satu pejabat pemerintah Jerman kepada AFP dengan syarat anonim.
Seluruh anggota delegasi Jerman diwajibkan untuk menjalankan tiga tes PCR dalam waktu empat hari sebelum berangkat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Media Jerman Bild melaporkan, pemerintah Rusia menyetujui pengecualian ini jika tes PCR dilakukan dengan supervisi seorang dokter Rusia. Tes ini dilakukan pesawat pemerintah Jerman.
Sementara itu, Scholz terlihat duduk satu meja dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin, Selasa (15/2).
Sebelum Scholz, Presiden Prancis, Emmanuel Macron, telah lebih dahulu mengunjungi Rusia. Dalam pertemuan ini, Macron ditempatkan di meja yang sangat panjang dan jauh dari Putin.
Juru bicara Putin, Dmitry Peskov, mengatakan keputusan tersebut diambil karena Macron menolak menjalankan tes Covid-19 yang dilakukan pihak medis Rusia.
"Ini berhubungan dengan fakta beberapa orang menjalankan aturan mereka sendiri, mereka tidak bekerja sama dengan sisi tuan rumah," ujar Peskov.
Kunjungan Scholz ke Rusia dilakukan untuk mendorong solusi diplomatik agar peperangan di Ukraina tak terjadi, kala Rusia juga memperlihatkan harapan tentatif dalam mendinginkan tensi di wilayah tersebut.
Kremlin sebelumnya mengonfirmasi penarikan pasukan mereka dari perbatasan Ukraina. Meski demikian, keputusan ini merupakan hal yang direncanakan. Rusia juga akan terus menempatkan pasukan mereka sesuai kemauannya.