Senada dengan Latvia, Lithuania juga turut membantu menyokong pertahanan Ukraina yang terancam invasi Negeri Beruang Merah.
Menurut laporan CBC, pasokan senjata itu berupa rudal anti pesawat dan rudal anti-tank buatan Amerika Serikat. Negara Baltik lain, Estonia juga melakukan hal serupa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Republik Ceko juga turut memasok senjata ke Ukraina. Mereka setuju memberikan 4.006 peluru artileri 152 milimeter atau senilai US$1,7 juta ke Kiev.
Ceko bersedia mengirim senjata itu guna membantu Ukraina memperkuat pertahanan terhadap kemungkinan invasi Rusia, demikian dikutip Republic World.
Saat tensi Rusia dan Ukraina sedang tinggi beberapa waktu lalu, Jerman hanya menawarkan bantuan untuk mengirim 5.000 helm.
Menteri Kehakiman Jerman, Christine Lambretch, mengatakan pengiriman bantuan itu bakal menunjukan sinyal yang jelas soal dukungan Berlin ke Ukraina.
Namun pihak Ukraina hanya merespons seadanya. Wali Kota Kiev, Vitali Klitschko. bahkan mengolok Jerman yang tak mau mengirim senjata lebih besar atau berguna di tengah ancaman Rusia.
Lihat Juga : |
Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau, mengatakan negaranya memberikan alat utama sistem pertahanan (alutsista) mematikan senilai CAN$7,8 juta (Rp87 miliar) ke Ukraina, Senin (14/2). Keputusan ini diambil untuk membantu Ukraina mempertahankan wilayahnya dari agresi Rusia.
"Mengingat kegentingan situasi dan melanjutkan diskusi dengan mitra Ukraina kami, saya telah menyetujui penyediaan peralatan dan amunisi mematikan senilai CAN$7,8 juta (Rp87 miliar)," ucap Trudeau dalam sebuah konferensi pers, dikutip dari AFP.
"Ini merespons permintaan spesifik Ukraina, dan menambahkan peralatan yang tak mematikan yang telah kami berikan," lanjutnya.
Trudeau juga menuturkan dukungan ini dilakukan untuk mencegah agresi Rusia lebih lanjut.