Presiden Ukraina: Rusia Tidak Tarik Pasukan, Hanya Rotasi

CNN Indonesia
Kamis, 17 Feb 2022 03:47 WIB
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyatakan bahwa Rusia tidak menarik pasukannya dari perbatasan melainkan hanya melakukan rotasi.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyatakan bahwa Rusia tidak menarik pasukannya dari perbatasan melainkan hanya melakukan rotasi.(Foto: via REUTERS/MAXAR TECHNOLOGIES)
Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky bahwa Rusia tidak menarik pasukannya dari perbatasan Ukraina-Rusia. Alih-alih menarik pasukannya, Rusia disebut merotasi atau menukar pasukan yang berjaga-jaga dan dalam posisi siap untuk menginvasi Ukraina.

"Kami melihat rotasi kecil. Saya tidak akan menyebut rotasi ini sebagai penarikan pasukan oleh Rusia. Kami tidak bisa mengatakan itu," kata Zelensky dalam sebuah komentar yang disiarkan televisi, dikutip dari AFP.

Zelensky juga menyebut tak ada perubahan yang berarti yang dilakukan Rusia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami tidak melihat perubahan," kata Zelensky.

Ucapan Zelensky ini membantah klaim Rusia yang menyebut telah menarik pasukannya dari perbatasan Ukraina.

Sekretaris Jenderal Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) Jens Stoltenberg juga menyampaikan hal yang serupa.

"Sekutu menyambut baik semua upaya diplomatik dan ada tanda-tanda dari Moskow bahwa diplomasi harus dilanjutkan. Namun sejauh ini, kami tidak melihat tanda-tanda de-eskalasi di lapangan. Tidak ada penarikan pasukan atau peralatan," kata Stoltenberg dalam konferensi pers setelah pertemuan puncak para menteri pertahanan NATO di Brussels.

Stoltenberg juga memastikan bahwa NATO bukanlah ancaman untuk Rusia.

"NATO bukan ancaman bagi Rusia," ujarnya.

Stoltenberg menilai saat ini Rusia siap menyerang dan melakukan invasi dengan kekuatan yang besar.

"Apa yang kita lihat hari ini adalah bahwa Rusia mempertahankan kekuatan invasi besar-besaran yang siap menyerang dengan kemampuan kelas atas dari Krimea hingga Belarus. Ini adalah konsentrasi pasukan terbesar di Eropa sejak Perang Dingin," kata kepala NATO itu.

Negara lain seperti Amerika Serikat dan juga Prancis meminta Rusia menunjukkan bukti yang terverifikasi terkait penarikan pasukan tersebut.

Rusia disebut telah menempatkan lebih dari 130 ribu pasukannya di perbatasan Ukraina. Pasukan ini dalam posisi siap untuk melakukan invasi sewaktu-waktu.

(ptj)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER