Pada intinya, Rusia merasa masuknya Ukraina ke NATO bakal mengancam negara itu. Ketakutan Rusia atas ancaman serangan dari NATO bila Ukraina bergabung juga sempat disampaikan oleh Putin.
"Coba bayangkan Ukraina merupakan anggota NATO dan memulai operasi militer ini. Apakah kami harus berperang dengan blok NATO? Apakah ada orang yang memikirkan hal ini? Sepertinya tidak," ujar Putin, seperti dikutip Reuters.
Putin juga mengungkapkan Amerika Serikat berencana mengendalikan negaranya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dalam hal ini, Ukraina sendiri merupakan instrumen untuk mencapai tujuan tersebut," kata Putin.
Lihat Juga : |
"Ini bisa dicapai dengan berbagai cara, salah satunya dengan menyeret kami ke semacam konflik senjata, dan dengan bantuan sekutu mereka di Eropa, memaksakan penjatuhan sanksi keras untuk kami, yang tengah mereka bicarakan di AS."
Di sisi lain, Duta besar Ukraina untuk Inggris, Vadym Prystaiko, sempat menyatakan negaranya mungkin tak jadi masuk ke NATO. Informasi ini diucapkan kala situasi Rusia dan Ukraina semakin memanas.
"Kami mungkin, kamu tahu, mengingat (telah) diancam seperti itu, dipaksa seperti itu, dan didorong untuk melakukan itu," ujar Prystaiko kepada presenter BBC Radio 5, Stephen Nolan, saat ditanya apakah Ukraina mempertimbangkan tak masuk ke NATO demi mencegah perang, Minggu (13/2), dikutip dari RT.
"Yang saya katakan saat ini adalah kami fleksibel, mencoba mencari jalan terbaik. Jika kamu harus melewati konsesi yang serius, itu (tak masuk ke NATO) adalah sesuatu yang kami bakal lakukan, itu sudah pasti," tegas Prystaiko.
Dua hari setelah Prystaiko mengatakan informasi ini, Rusia menarik pasukan mereka di dekat perbatasan Ukraina, Rabu (15/2), dengan mengklaim latihan militer yang dilakukan pasukan tersebut sudah selesai.
(pwn/bac)