Dubes Rusia di RI: Rumor Invasi ke Ukraina Mirip Film Wag the Dog

CNN Indonesia
Kamis, 17 Feb 2022 16:51 WIB
Dubes Rusia di RI, Lyudmilla Vorobieva, menyebut rumor invasi Moskow ke Ukraina yang digencarkan Barat mirip film yang pernah ia tonton berjudul Wag the Dog.
Dubes Rusia untuk RI sebut rumor invasi ke Ukraina mirip film Wag the Dog. (AFP/ANATOLII STEPANOV)
Jakarta, CNN Indonesia --

Duta Besar Rusia di Indonesia, Lyudmilla Vorobieva, menyebut rumor invasi Moskow ke Ukraina yang digencarkan Barat mirip film yang pernah ia tonton berjudul Wag the Dog.

Vorobieva mengatakan saat ini isu invasi menjadi fokus utama perhatian semua media di dunia. Bahkan, beberapa ada yang menyebutkan tanggal tertentu Rusia akan menyerbu Ukraina.

"Tapi itu tak pernah terjadi. Anda tahu, situasi ini benar-benar mengingatkan saya ada sebuah film. Kita mungkin pernah melihatnya di era 1990-an," kata Vorobieva saat menggelar konferensi pers virtual di Jakarta, Kamis (17/2).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejumlah media melaporkan invasi Rusia ke Ukraina berlangsung pada Rabu (16/2). Namun, di hari itu, Moskow justru mengklaim menarik pasukan meski banyak pihak yang tak percaya.

Ia lalu berujar, "Judul filmnya apa ya, Wag the Dog. (Film) itu menceritakan soal situasi saat Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat mengumpulkan bukti perang virtual dan membuat semua orang percaya bahwa itu benar-benar terjadi."

Wag the Dog merupakan film komedi satir politik Amerika yang diproduksi dan disutradarai oleh Barry Levinson. Film ini dibintangi oleh Dustin Hoffman dan Robert De Niro.

Diplomat Rusia itu kemudian menyarankan publik yang belum menyaksikan film yang dimaksud agar segera menonton.

"Jadi, jika Anda belum melihat film ini, saya sangat menyarankan (menonton) karena sangat mengingatkan saya pada apa yang terjadi sekarang," jelas Vorobieva.

Tak hanya itu, ia juga mengkritik media barat yang getol memberitakan rencana serangan Rusia terhadap Ukraina. Padahal yang terjadi tidak demikian.

Vorobieva juga menyamakan tindakan semacam itu persis dengan apa yang digemborkan Amerika Serikat soal senjata pemusnah massal di Irak.

"Mereka menghasilkan ribuan laporan harian, (padahal senjata itu) sama sekali tidak ada," ucap dia lagi.

Konflik di perbatasan Ukraina-Rusia masih memanas hingga sekarang, meski Moskow mengklaim telah menarik pasukan, bersedia dialog dan menyatakan tak mau perang.

Namun, sejumlah pihak ragu akan hal tersebut. Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, mengaku belum memverifikasi penarikan pasukan itu.

NATO juga tak melihat ada tanda-tanda deeskalasi di kawasan perbatasan kedua negara ini, sementara Ukraina menyatakan Moskow hanya merotasi pasukan.

Barat terus menyarankan Ukraina agar tetap waspada. Sebab, menurut mereka, invasi masih ada kemungkinan dilakukan kapan saja dengan dalih operasi bendera palsu.



(isa/bac)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER