Batal Gabung NATO, Presiden Ukraina Singgung Jerman dan Prancis
Ukraina batal segera gabung ke Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) di tengah rumor invasi Rusia ke negara itu.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, kemudian menyinggung dua anggota NATO, Prancis dan Jerman.
"Prancis dan Jerman harus berusaha lebih banyak lagi untuk membawa Ukraina bergabung denggan NATO. Mereka sendiri pasti tertarik dengan masalah ini dan yakin akan hal itu," tutur Zelensky dikutip dari Russia Today.
Ukraina memang pernah menyampaikan keinginan untuk bergabung ke NATO. Namun, niat tersebut ditentang keras oleh Rusia. Dialog di antara kedua negara pun mengalami kebuntuan.
Rusia kemudian mengerahkan kekuatan militer termasuk pasukan dan senjata berat ke perbatasan dekat Ukraina. Ketegangan makin memanas ketika Amerika Serikat menyebut Rusia akan segera melakukan invasi ke Ukraina.
Lihat Juga : |
Alhasil, Ukraina menyatakan batal bergabung bersama NATO di tengah ancaman dari Rusia.
Zelensky juga sebelumnya menyebut ada anggota NATO yang mendukung sikap Rusia menentang Ukraina masuk NATO. Namun, ia enggan menyebut secara jelas anggota yang menolak Ukraina gabung NATO.
"Ada sebab dan akibat terkait itu. Tidak hanya Rusia yang menolak gabungnya Ukraina (ke NATO)."
Lihat Juga :KILAS INTERNASIONAL NATO Klaim Rusia Siap Serbu Ukraina sampai Belanda Minta Maaf ke RI |
"Kami tak akan melaluinya dengan negara-negara ini, dan tak ingin menimbulkan risiko ataupun konflik diplomatik," lanjutnya.
Meski demikian, Zelensky mengatakan upaya Ukraina untuk bergabung bersama NATO tak berhenti sampai di sini.
"Jalan menuju NATO dan Uni Eropa sangat panjang. Ukraina perlu jaminan keamanan untuk menempuh proses itu," ucap Zelensky lagi.