Deret Kecaman Dunia ke Putin usai Akui Kemerdekaan Ukraina Timur
Sederet pemimpin dunia mengecam pengakuan Presiden Rusia, Vladimir Putin, atas kemerdekaan Donetsk dan Luhansk, wilayah separatis di Ukraina timur.
Putin menandatangani dekrit yang memberikan pengakuan atas dua wilayah yang dikuasai separatis Ukraina pro-Rusia tersebut pada, Senin (21/2).
Berikut beberapa pemimpin dunia yang mengkritik pengakuan Rusia:
Lihat Juga : |
1. Amerika Serikat
Presiden Joe Biden mengutuk tindakan Putin ini sebagai pelanggaran yang jelas terhadap kesepakatan Minsk. Biden juga setuju bahwa langkah ini tak akan dibiarkan begitu saja, dikutip dari AFP.
Duta besar AS untuk PBB, Linda Thomas-Greenfield, juga mengejek pernyataan Putin yang mengklaim pasukan Rusia di wilayah separatis Ukraina itu adalah "pasukan penjaga perdamaian". Alih-alih menjaga perdamaian, Greenfield menganggap pasukan Rusia di dua wilayah itu ditempatkan guna melancarkan invasi ke Ukraina.
"Itu tidak masuk akal. Kita tahu siapa mereka sebenarnya," tuturnya.
2. Sekretaris Jenderal PBB
Sekjen Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres, menyatakan keputusan Rusia terkait pengakuan kemerdekaan Donetsk dan Luhansk merupakan "pelanggaran terhadap integritas teritorial dan kedaulatan Ukraina, pun juga tak sesuai dengan prinsip dari Piagam PBB."
3. Prancis
Presiden Prancis, Emmanuel Macron, mendesak sanksi dari Uni Eropa terhadap Rusia menyusul tindakan Putin terhadap Donetsk dan Luhansk.
"Ia (Macron) meminta pertemuan darurat dengan Dewan Keamanan PBB pun juga pemberlakukan sanksi Eropa yang ditargetkan," demikian pernyataan dari kantor Macron.
4. Inggris
Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, menilai keputusan Putin ini sebagai "pelanggaran mencolok atas kedaulatan dan integritas Ukraina." Ia juga menambahkan sanksi berat akan menyambut Rusia bila memutuskan untuk menginvasi Ukraina.
5. Korea Selatan
Presiden Moon Jae-in menegaskan kedaulatan Ukraina sebagai sebuah negara merdeka dan berdaulat harus dihormati seluruh pihak, termasuk Rusia.
Dalam rapat kabinet nasional, Moon mendorong seluruh pihak untuk menahan diri dan mengutamakan dialog damai.
"Kedaulatan dan integritas wilayah Ukraina harus dihormati dan resolusi damai melalui dialog harus diupayakan. Situasi di Ukraina tidak diinginkan memburuk menjadi konflik bersenjata. Ini akan berdampak besar secara politik dan ekonomi tidak hanya di Eropa tetapi juga di seluruh dunia," kata Moon, menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh Istana Kepresidenan Cheongwadae seperti dikutip CNN.
Moon mendesak dunia untuk bekerja sama menyelesaikan krisis Ukraina dengan cepat dan damai, dan dia berjanji bahwa Korea Selatan akan secara aktif berpartisipasi dalam upaya ini. Dia juga menyerukan evakuasi warga Korea di Ukraina dan untuk "tindakan pencegahan" terhadap dampak ekonomi yang diharapkan dari situasi tersebut.