Kedekatan Rusia dan China bisa diuji. China menjadi satu-satunya negara bersama Rusia yang menolak usulan pertemuan di Dewan Keamanan PBB untuk membahas pengerahan pasukan Rusia di dekat Ukraina, meski akhirnya gagal.
Pada 2014, China juga menjadi satu-satunya negara yang abstain soal resolusi DK PBB yang mendesak negara-negara tak mengakui pencaplokan Rusia atas Crimea.
Dilansir Reuters, setelah invasi Crimea berlangsung, beberapa bank pelat merah dan bank ekspor-impor China bahkan menawarkan pinjaman ke Rusia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski begitu, negara Barat pun sudah mewanti-wanti peran China dalam konflik Ukraina vs Rusia ini.
Beberapa pengamat menilai negara Barat tetap akan "bertindak" terhadap pihak-pihak yang mendukung Rusia dalam konflik ini.
"Dengan dunia internasional yang begitu terpolarisasi, mungkin saja Amerika Serikat dan Barat bersatu dalam emngisolasi atau memberikan sanksi kepada China bersama dengan Rusia," kata Shi.
Awal bulan ini, juru bicara Kementerian Luar Negeri AS, Ned Price, mengatakan perusahaan China akan menghadapi konsekuensi jika mereka berusaha menghindari sanksi yang dijatuhkan pada Rusia soal invasi ke Ukraina.
"Kami siap untuk emngambil tindakan terhadap negara atau entitas asing mana pun yang berusaha menghindari (sanksi terhadap Rusia)," kata seorang ahli yang familiar dengan pemikiran AS.