Mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengklaim pemerintahannya dulu berhasil mencegah Rusia melancarkan agresi ke Ukraina.
Trump mengaku Putin memang seorang yang tough cookie atau tangguh yang sangat mencintai negaranya.
"Saya tahu bahwa dia (Putin) selalu menginginkan Ukraina. Saya biasa berbicara dengannya tentang hal itu. Saya berkata, 'Anda tidak dapat melakukannya (invasi)'. Anda tidak akan melakukannya'. Tapi saya melihat dia menginginkannya," ucap Trump pada Selasa (22/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, Trump bahkan memuji Putin sebagai seorang yang genius setelah berhasil memecah belah Ukraina dengan mengakui kemerdekaan Donetsk dan Luhansk.
Donetsk dan Luhansk merupakan dua wilayah di timur Ukraina yang selama ini dikuasai kelompok separatis pro-Rusia.
"Saya lihat pidatonya (Putin) di televisi kemarin. Ini Genius. Putin mendeklarasikan sebagian besar wilayah Ukraina sebagai wilayah independen. Ini sangat bagus," kata Trump dalam wawancara The Clay Travis & Buck Sexton Show.
"Putin saat ini menyatakan 'itu (Donetsk dan Luhansk) wilayah independen, sebagian besar wilayah Ukraina. Saya bilang, 'bukan kah ini sangat pintar?' dan dia (Putin) mengatakan akan mengerahkan pasukan penjaga perdamaian ke sana. Itu adalah pasukan penjaga perdamaian paling kuat," papar Trump menambahkan.
Trump pun tak berhenti di situ. Ia bahkan menganggap Putin sebagai "pria yang sangat cerdas."
"Dan saya mengenalnya (Putin) dengan sangat, sangat baik," ucap Trump seperti dikutip CNN.
Rusia menghadapi kecaman internasional usai Putin mengakui kemerdekaan Donetsk-Luhansk, dua wilayah di timur Ukraina yang selama ini dikuasai kelompok separatis pro-Rusia.
Putin juga menandatangani pengerahan pasukan ke wilayah itu dengan dalih menjaga perdamaian.
Sejumlah negara Barat dan Uni Eropa menjatuhkan sanksi finansial ke Rusia.
Trump mengatakan krisis di Ukraina tak akan meningkat jika Presiden AS saat ini, Joe Biden, menangani dengan baik.
"Saya mengenal Vladimir Putin dengan sangat baik, dan dia tak akan pernah melakukan apa yang dia lakukan seperti sekarang jika di era pemerintahan Trump. Tidak mungkin," kata dia membanggakan diri.
Ia mengkritik tanggapan yang dinilai lemah dari pemerintahan Biden. Menurut Trump, sikap AS tak sejalan dengan tindakan Rusia.
"Sekarang sudah dimulai, harga minyak naik dan semakin melonjak. Dan Putin tak hanya mendapat apa yang selalu diinginkan, tapi juga lonjakan harga minyak dan gas (yang membuatnya) semakin kaya," lanjut Trump.
Saat Trump memimpin, hubungan Amerika Serikat dan Ukraina tak begitu hangat. Relasi AS dan Rusia menghangat di masa pemerintahan Trump.
Trump juga disebut mencoba memblokir bantuan militer untuk menekan Presiden Volodymyr Zelensky terkait Rusia.
Terpisah, mantan penasehat Gedung Putih, Rusia Fiona Hill, mengatakan kebijakan luar negeri Trump didorong oleh kepentingan pribadi bukan kepentingan nasional.
"Tidak sekalipun saya melihat dia melakukan apa saja untuk mengutamakan kepentingan Amerika. Tidak sekali pun, tidak satu detik pun," kata Hill.