Seorang tentara Ukraina dilaporkan tewas pada Rabu (23/2) dalam serangan penembakan di dekat garis perbatasan di wilayah timur-dicap sebagai kelompok separatis yang didukung Rusia. Situasi di wilayah Ukraina Timur memicu kekhawatiran tinggi menyusul rencana invasi Rusia.
Tentara Ukraina tidak merinci lokasi serangan itu, hanya mengatakan bahwa satu tentara "menderita luka fatal" dan yang lainnya terluka dalam penembakan itu.
Dikutip dalam laporan AFP, sembilan tentara Ukraina tewas sejak awal tahun, dengan enam di antaranya tewas dalam bentrokan intensif selama empat hari terakhir, menurut penghitungan AFP berdasarkan sumber resmi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para pemimpin pemberontak hanya mengklaim korban di kalangan warga sipil tetapi tidak para pejuang mereka.
Presiden Rusia Vladimir Putin pada Senin mengakui kemerdekaan dua wilayah separatis Ukraina, menyetujui pengerahan pasukan reguler ke wilayah tersebut.
Pejabat AS dan NATO mengatakan Rusia sekarang siap untuk menyerang Ukraina setelah mengepungnya dengan 150.000 tentara dan kemudian melakukan serangkaian latihan militer, termasuk dengan sekutunya Belarusia.
Putin belum mengatakan kapan dia akan mengirim pasukannya, dengan mengatakan pada hari Selasa bahwa itu akan "tergantung pada situasi di lapangan".