Duta Besar Amerika Serikat untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan Presiden Rusia, Vladimir Putin, telah menyampaikan tantangan perang dengan mengumumkan operasi militer di wilayah Donbas, Ukraina timur.
"Dalam pidato saya malam ini, saya mengatakan kami telah memprediksi serangan false flag Rusia. Informasi salah, pertemuan darurat, dan serangan siber. Tapi satu bagian belum dilewati. Sayangnya, ketika kita bertemu di Dewan Keamanan (PBB) malam ini, terlihat Presiden Putin telah memerintahkan langkah terakhir," ujar Duta Besar AS untuk PBB, Linda Thomas-Greenfield, dikutip dari CNN.
"Di waktu yang sama kala kita berkumpul di dewan untuk mencari perdamaian, Putin mengirim pesan perang sebagai penghinaan besar terhadap tanggung jawab dewan ini. Ini adalah keadaan darurat yang serius. Dewan perlu bertindak dan kita akan menempatkan solusi masalah ini besok," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Thomas-Greenfield juga menyampaikan, Rusia yang bertanggung jawab atas kematian dan kerusakan yang terjadi dalam serangan di wilayah itu.
Seperti diketahui, Putin baru saja memerintahkan operasi militer di wilayah timur Ukraina, Kamis (24/2).
"Saya telah membuat keputusan untuk mengerahkan sebuah operasi militer (ke timur Ukraina)," kata Putin dalam pidato singkat, dikutip dari AFP.
Putin juga menyampaikan Rusia tak bisa mentoleransi ancaman Ukraina.
Tak hanya itu, Putin bahkan memperingatkan pasukan Ukraina yang berada di Donbas, Ukraina timur untuk mundur.