Duta Besar Republik Indonesia untuk Ukraina, Ghafur Dharmaputra, mengungkapkan situasi mencekam di Kiev, usai Rusia memutuskan invasi Donbas, wilayah di Ukraina timur yang dikuasai kelompok separatis.
"Terjadi ledakan di sini dan di sana," kata Ghafur kepada CNNINdonesia.com, Jumat (25/2) saat ditanya kondisi dan situasi di Ukraina.
Serangkaian ledakan terjadi di sejumlah kota termasuk Kiev, Odessa, Kharkiv, Kramatorsk dan kota lain usai pengumuman operasi militer oleh Presiden Rusia, Vladimir Putin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Serangan Rusia membuat warga Ukraina berhamburan dan bergegas ingin meninggalkan tempat tinggalnya ke tempat yang dianggap lebih aman. Salah satunya di stasiun bawah tanah.
Mengingat kondisi yang makin genting, Kedutaan Besar RI (KBRI) mengumpulkan warga Indonesia yang berada di Ukraina.
"Kami kumpulkan warga negara Indonesia (WNI) yg berada di Kiev dan sekitarnya di KBRI," lanjut Ghafur.
Namun, Ghafur tak memberikan rincian lebih lanjut perihal evakuasi WNI. Sejauh ini, ia masih terus memantau perkembangan di Ukraina.
"Pelaksanaan evakuasi masih tunggu situasi kondisi," ucap dia lagi.
Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri RI mengatakan mengevakuasi WNI di Ukraina ke Kiev sesuai rencana kontigensi.
Sejauh ini, menurutnya, kondisi WNI aman dan tenang. Menurut data, ada sekitar 148 WNI yang berada di negara Eropa Timur itu.
Lihat Juga : |
Juru Bicara Kemlu RI, Teuku Faizasyah, menyatakan KBRI di Ukraina mengambil langkah yang diperlukan untuk menyelamatkan WNI di negara itu.
Konflik antara Ukraina-Rusia kini sudah mencapai tahap genting. Api krisis itu membara usai Putin mengumumkan invasi ke Donbas pada Kamis (24/2) dini hari.
Pertempuran antara pasukan Rusia-Ukraina pun tak bisa terhindarkan dan menimbulkan korban jiwa. Hingga kini, tercatat ada 57 oran yang tewas, dan 169 lainnya mengalami luka-luka.