Protes Invasi Rusia ke Ukraina Bergema dari Tokyo hingga New York

CNN Indonesia
Jumat, 25 Feb 2022 18:35 WIB
Ribuan rakyat Ukraina juga turun ke jalan menyerukan perlawanan terhadap invasi Rusia. (Foto: REUTERS/VALENTYN OGIRENKO)
Jakarta, CNN Indonesia --

Ribuan warga di Tokyo, Jepang, hingga New York, Amerika Serikat, menggelar aksi protes mengecam invasi Rusia ke Ukraina.

Protes dilaporkan terjadi di luar kedutaan besar Rusia di Washington, AS, pada Kamis siang (24/2). Aksi protes dilangsungkan tiga jam setelah Presiden Vladimir Putin mendeklarasikan melancarkan invasi ke Ukraina.

Laporan media lokal menunjukkan puluhan pengunjuk rasa di ibu kota AS mengibarkan bendera Ukraina dan meneriakkan "Hentikan agresi Rusia!"

Sebuah bendera raksasa dibawa melalui Manhattan Times Square oleh kerumunan beberapa ratus pengunjuk rasa.

Ribuan warga Rusia sendiri turut menggelar protes atas invasi negaranya terhadap Ukraina di berbagai kota termasuk di Ibu Kota Moskow. Sejauh ini lebih dari 1.000 orang dilaporkan telah ditangkap pihak berwenang Rusia terkait demonstrasi tersebut.

Di London, ratusan demonstran banyak dari mereka merupakan warga Ukraina dan beberapa diantaranya menangis. Massa berkumpul di luar Downing Street, kediaman Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dan mendesak agar berbuat lebih banyak lagi menghentikan agresi Rusia

"Kami membutuhkan bantuan, kami membutuhkan seseorang untuk mendukung kami," kata salah satu demonstran.

"Ukraina terlalu kecil dan tekanannya terlalu besar." Ungkapnya seperti dikutip Reuters.

Unjuk rasa serupa juga berlangsung di Ibu Kota Paris, Prancis. Seorang demonstran mengatakan penyesalannya berada dalam momen yang sangat berbahaya bagi seluruh dunia.

Sementara itu di Madrid, aktor Spanyol pemenang Oscar Javier Bardem, yang dinominasikan untuk Academy Award tahun ini, bergabung dengan sekitar seratus pengunjuk rasa di luar kedutaan besar Rusia.

"Ini adalah invasi. ... Itu melanggar hak fundamental Ukraina atas kedaulatan teritorial, hukum internasional, dan banyak hal lainnya," kata Bardem.

Hal yang sama terjadi di ibu kota Swiss, Bern, ratusan orang berkumpul, memegang bendera Ukraina dan meneriakkan "Damai untuk Ukraina!".

Demonstasi serupa juga terjadi di Beirut, Tel Aviv, Dublin, hingga Praha.

Agapi Tamir, salah satu dari beberapa anggota komunitas Ukraina di Yunani yang melakukan protes di Athena, mengatakan satu-satunya hal yang bisa diyakini adalah keajaiban akan menghentikan semua hal mengerikan dan menakutkan yang terjadi saat ini.

Agresi militer Rusia ke Ukraina semakin meluas hingga berhasil mengepung Ibu Kota Kiev pada Jumat (25/2) pagi.

Baku tembak dan ledakan dilaporkan pecah di utara Ibu Kota sejak Jumat pagi buta.

Rusiadilaporkan sudah mulai masuk Ibu Kota Ukraina, Kiev, pada Jumat (25/2). Warga sekitar dimintamelaporkan pergerakan Rusia dan melawan menggunakan molotov.

"Kami mendesak warga untuk menginformasikan pergerakan pasukan, membuat bom molotov, dan melawan musuh," demikian pernyataan Kementerian Pertahanan Ukraina melalui Facebook.

Hingga kini, agresi Rusia telah menewaskan setidaknya lebih dari 130 warga sipil dan militer Ukraina. Sementara itu, Ukraina mengklaim sebanyak 800 tentara Rusia juga telah gugur dalam pertempuran sejak Kamis pagi.



(lna/rds)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK