Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengabarkan bahwa negaranya mendapatkan bantuan dari Prancis yang kini sedang bergerak menuju wilayahnya.
"Hari baru di garis depan diplomasi dimulai dengan pembicaraan dengan [Presiden Prancis] @EmmanuelMacron," kicau Zelensky dalam sebuah pernyataan Twitter, Sabtu (26/2).
"Senjata dan peralatan dari mitra kami telah bergerak menuju Ukraina. Koalisi anti-perang berjalan!" lanjutnya, tanpa merinci bantuan dari koleganya itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Macron sendiri belum memberi pernyataan resmi soal bantuan Prancis terhadap Ukraina itu.
Lihat Juga : |
Namun, pada Jumat (25/2), Macron mengatakan Prancis akan mempercepat pengerahan pasukannya untuk memperkuat sayap timur NATO di Rumania setelah invasi Rusia ke Ukraina.
Selain itu, Zelensky turut mengucapkan terima kasih kepada Presiden Polandia Andrzej Duda atas bantuan negara itu ke Ukraina.
"Saya baru saja berbicara dengan seorang teman sejati Ukraina, Presiden Polandia @AndrzejDuda. Saya secara pribadi sangat berterima kasih kepadanya, kepada warga Polandia, untuk pertolongan konkret dan efektif yang mereka berikan di waktu yang sulit ini," ucap Zelensky.
"Bersama, Ukraina dan Polandia akan semakin kuat. Terima kasih."
Selain Prancis, Polandia merupakan salah satu negara yang mengirimkan bantuan militer ke Ukraina.
"Satu konvoi amunisi yang kami berikan ke Ukraina telah sampai ke tetangga kami. Kami mendukung Ukraina, menunjukkan solidaritas dan dengan tegas menentang agresi Rusia," kata Menteri Pertahanan Polandia, Mariusz Błaszczak, dalam pernyataan Twitter, Sabtu (26/2).
Namun, Blaszczak tidak memberikan detail terkait jenis amunisi maupun jumlah amunisi tersebut.
Bantuan militer merupakan salah satu hal yang ditunggu Ukraina saat ini, mengingat pergerakan pasukan Rusia ke ibu kota Kiev semakin mendesak.
Lihat Juga : |
Pertarungan mulai masuk ke jalanan kota Kiev, membuat Kementerian Dalam Negeri Ukraina memperingatkan masyarakat untuk tetap berhati-hati.
"Pertempuran aktif sedang terjadi di jalan-jalan kota kami. Harap tetap tenang dan berhati-hati mungkin!," demikian pernyataan Kementerian ini dalam akun Facebook mereka, Sabtu (26/2), dikutip dari CNN.
Kementerian ini juga menyarankan warga untuk tetap berada di tempat pengungsian. Namun bila ada warga yang berada di rumah dan suara sirene udara dinyalakan, mereka diimbau untuk segera mencari tempat perlindungan terdekat.
Sirene udara sendiri merupakan tanda dari kemunculan serangan udara.
(win/arh)