Bagaimana Perang Rusia vs Ukraina Menarik Tentara Bayaran dan Relawan?

CNN Indonesia
Jumat, 04 Mar 2022 14:51 WIB
Perang Rusia dan Ukraina menarik sejumlah tentara bayaran dan relawan dunia untuk bergabung ke medan konflik tersebut.
Pasukan Ukraina latihan di Chernobyl. (AP Photo/Mykola Tymchenko)

Meski ada kabar soal tentara bayaran, seorang pejabat Ukraina membantah pemerintahnya mempekerjakan kontraktor militer swasta. Ia menyebut negaranya hanya menerima sukarelawan.

"Mereka akan diperlakukan sebagai sesama anggota militer Ukraina dan memiliki hak yang sama," kata pejabat itu.

"Seorang anggota tentara Ukraina biasa mendapat bayaran US$3.500 (Rp50,3 juta) per bulan. Jadi mereka akan menghasilkan uang yang sama," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pejabat tersebut menekankan bahwa militer Ukraina memiliki tentara yang cukup di jajarannya, tetapi ia ingin menunjukkan kepada dunia bahwa Ukraina membela demokrasi dan nilai-nilai internasional.

Tentara Bayaran Rusia

Ukraina membantah menggunakan tentara bayaran dalam perang ini, dan demikian juga juga dengan lawannya, Rusia.

Putin membantah memiliki keterlibatan dengan sebuah organisasi tentara bayaran bernama Wagner Group. Namun menurut Sean McFate, seorang mantan kontraktor militer swasta, Putin mempekerjakan tentara bayaran dari Wagner Group sebagai pasukan kejut, dan pasukan pembunuh.

Grup rahasia Wagner disebut sebagai pasukan elite yang melakukan pekerjaan kotor Putin di luar negeri, mulai dari misi di Suriah, Libya, Mali, hingga sejumlah tempat lain.

Kini dalam perang melawan Ukraina, pasukan veteran khusus yang brutal ini dilaporkan memiliki 'daftar target' untuk dibunuh, termasuk Presiden Ukraina, Vlodymyr Zelensky dan Walikota Kyiv, VItali Klitschko.

Menurut McFate, sekitar 400 orang dari grup tersebut telah diberikan perintah untuk bergerak ke Ukraina.

"[Tujuan mereka adalah] menyebabkan kekacauan, menimbulkan ketakutan. Tidak perlu khawatir tentang kerusakan tambahan atau hak asasi manusia, menjadi sekejam yang diperlukan dan menjadi secerdas dan licik yang diperlukan," kata McFate, seperti dikutip dari iNews.

"Mereka akan berada dalam kelompok kecil yang terdiri dari tiga hingga delapan orang. Mereka akan berbaur, mereka tidak akan memakai seragam, mereka akan berbicara bahasa Ukraina," imbuhnya.

(lom/bac)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER