Rangkuman Situasi Terkini Rusia Invasi Ukraina, Minggu 6 Maret 2022
Invasi Rusia ke Ukraina telah memasuki hari ke-11 pada Minggu (6/3). Sejumlah negara sudah mencoba menengahi konflik antar dua kubu tersebut.
PM Israel diketahui menemui Presiden Rusia Vladimir Putin di Kremlin, sementara itu India juga mendesak dua negara tersebut untuk gencatan senjata. Sedangkan Amerika Serikat memilih menjanjikan bantuan untuk pengungsi Ukraina yang kehilangan tempat tinggal dan mengungsi di pengungsian.
Gencatan senjata sendiri diberlakukan Rusia dan Ukraina di dua kota dan memberlakukan jalur pengungsi untuk warga sipil.
Berikut rangkuman perkembangan terbaru serangan Rusia ke Ukraina hingga hari ini.
1. Menlu AS Kunjungi Pengungsi Ukraina
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengunjungi sebuah persimpangan di perbatasan Polandia dengan Ukraina. Ia juga mendatangi pusat penampungan Polandia dengan 3.000 pengungsi Ukraina imbas invasi Rusia.
"Rakyat Polandia tahu betapa pentingnya mempertahankan kebebasan," katanya setelah pembicaraan dengan Menteri Luar Negeri Polandia Zbigniew Rau di kota terdekat Rzeszow di tenggara Polandia, Sabtu (5/3).
"Polandia sedang melakukan pekerjaan penting dalam menanggapi krisis ini," ujar Blinken dikutip dari AFP.
2. Putin Ancam Negara yang Terapkan Zona Larangan Terbang di Ukraina
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa setiap negara yang berusaha untuk memberlakukan zona larangan terbang di atas Ukraina akan dianggap oleh Moskow telah memasuki konflik.
"Setiap gerakan ke arah ini akan kami anggap sebagai partisipasi dalam konflik bersenjata oleh negara itu," kata Putin dalam pertemuan dengan karyawan Aeroflot, dikutip dari AFP, Sabtu (5/3).
Putin menambahkan bahwa memberlakukan zona larangan terbang akan memiliki "konsekuensi kolosal dan bencana tidak hanya untuk Eropa tetapi juga seluruh dunia".
Putin juga menepis rumor bahwa Rusia berencana mengumumkan darurat militer dengan serangan militer di Ukraina yang telah memasuki minggu kedua.
"Hukum militer seharusnya hanya diperkenalkan dalam kasus-kasus di mana ada agresi eksternal ... kami tidak mengalaminya saat ini dan saya harap kami tidak akan mengalaminya," kata Putin.
Lanjut ke sebelah..