Otoritas Nuklir Ukraina Sudah Bisa Kontak Staf PLTN Zaporizhzhia

CNN Indonesia
Minggu, 06 Mar 2022 12:40 WIB
Otoritas nuklir Ukraina dilaporkan sudah dapat berkomunikasi dengan staf yang bekerja di PLTN Zaporizhzhia yang dikuasai Rusia.
Otoritas nuklir Ukraina dilaporkan sudah dapat berkomunikasi dengan staf yang bekerja di PLTN Zaporizhzhia yang dikuasai Rusia. (REUTERS/Stringer .)
Jakarta, CNN Indonesia --

Otoritas nuklir Ukraina dilaporkan sudah dapat berkomunikasi dengan staf yang bekerja di PLTN Zaporizhzhia, beberapa hari setelah reaktor nuklir itu dikuasai Rusia.

Sebelumnya diberitakan staf yang berada di PLTN Zaporizhzhia terpaksa harus bekerja di bawah todongan senjata pasukan Rusia.

Pada Sabtu (5/2), Kepala Badan Energi Atom Internasional (IAEA) Rafael Grossi mengatakan pihaknya sudah berkomunikasi dengan otoritas nuklir Ukraina dan mendapatkan pola pergantian pekerja di reaktor nuklir.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Grossi telah berulang kali menekankan urgensi mengizinkan pekerja yang mengoperasikan fasilitas nuklir Ukraina beristirahat dan bergantian.

Hal tersebut diperlukan atas dasar keselamatan, dan agar mereka dapat melakukan pekerjaannya dengan aman.

Grossi menyebut situasi kerja di fasilitas nuklir Ukraina yang dikuasai pasukan Rusia adalah tegang. Dia juga mengatakan situasi semacam itu tidak mungkin bertahan dalam waktu yang panjang.

Kepala Energoatom, badan yang mengawasi fasilitas nuklir Ukraina, mengatakan kepada Grossi bahwa teknisi atom di fasilitas yang dikuasai Rusia sudah diizinkan untuk bergantian.

"Ini menurut saya penting, ini pertanda bahwa orang-orang mendengarkan kami atau setidaknya hal-hal yang kami katakan," kata Grossi, seperti dikutip CNN.

Meski demikian, IAEA belum memastikan pola pergantian pekerja di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Chernobyl.

Walikota Slavutych, Yuriy Fomichev mengatakan pasukan Rusia telah mencegah pekerja Chernobyl bergantian sejak menduduki pabrik. Artinya, 100 personel yang sama telah mengoperasikan pabrik selama 10 hari berturut-turut.

Lebih lanjut, Grossi mengatakan negosiasi terus dilakukan dan ia pun akan sesegera mungkin pergi ke Ukraina untuk menangani hal ini.

Invasi Rusia ke Ukraina telah masuk hari kesebelas sejak dimulai pada Kamis (24/2). Sejak saat itu, Rusia telah menghancurkan sejumlah infrastruktur dan mengambil alih beberapa wilayah, termasuk fasilitas nuklir Zaporizhzhia.

Meski bergerak dengan jumlah pasukan yang besar, beberapa pihak menyebut invasi Rusia berjalan tidak sesuai rencana dan cenderung lambat, salah satunya berkat perlawanan keras yang dilakukan pasukan Ukraina.

(lom/end)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER