Kementerian Pertahanan Ukraina menuding Rusia terus menggunakan hoaks terkait perang yang terjadi antar kedua negara tersebut.
Hal itu diungkap Kementerian Pertahanan Ukraina dalam pernyataan melalui Kedutaan Ukraina yang diterima CNNIndonesia.com, Minggu (6/3).
"Agresor (Rusia) terus menggunakan hoaks (berita bohong) untuk menyiapkan laporan video terkait 'kesuksesan operasi (militer)' di Ukraina," tulis pernyataan tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain menuding hoaks yang dilakukan Rusia, Kemhan Ukraina juga membeberkan sejumlah masalah keamanan akibat serangan Moskow.
Di kota Bila Tserkva, serangan Rusia menyebabkan lebih dari 20 rumah hancur.
Sementara itu serangan Rusia lain yang menargetkan kota Irpin telah menghancurkan satu jalur kereta dan mengganggu kereta yang digunakan untuk mengevakuasi warga sipil.
Selain itu, Kemhan Ukraina menyatakan perusahaan militer swasta Rusia (PMC) sedang memperbanyak perekrutan personel dengan pengalaman militer.
Ada pula pengembangan kelompok Wagner di kota Rostov-on-Don, yang juga menjadi markas PMC.
Kelompok Wagner merupakan kontraktor militer swasta yang terlibat dalam konflik di seluruh dunia.
Kelompok ini disebut sebagai 'organisasi proksi' Rusia dan dituduh terlibat dalam pemberontakan di wilayah timur Ukraina sejak 2014.
Kemhan Ukraina juga menuturkan sejumlah serangan yang dilakukan kubu mereka ke Rusia.
Pembela Ukraina disebut telah melakukan serangan udara kepada 15 brigade infanteri bermotor di Distrik Pusat Militer Rusia. Meski demikian, angka kerugian masih harus dikonfirmasi.
Beberapa unit Angkatan Bersenjata Ukraina juga disebut telah menghancurkan komando Resimen Penjaga Serangan ke-247 yang berada di Distrik Militer Selatan Rusia.
Tak hanya itu, dua pesawat Rusia juga telah ditembak jatuh, tiga pilot ditangkap, dan satu terbunuh saat kejadian.
Sebanyak lima helikopter dan satu kendaraan udara tak berawak (UAV) Rusia juga berhasil ditembak jatuh.
(pwn/end)