Polisi Rusia Pukuli Demonstran Tolak Invasi Ukraina di St Petersburg
Polisi dilaporkan memukuli demonstran yang menolak invasi Rusia di Ukraina, Minggu (6/3). Demonstrasi ini dilakukan di St Petersburg dan terekam dalam sejumlah video yang diunggah ke media sosial, Minggu (6/3).
CNN telah melakukan geolokasi dan memverifikasi keaslian beberapa video tersebut.
Dalam satu cuplikan video, sejumlah demonstran terlihat berjalan di Aula Nevsy yang berada di pusat St Petersburg. Tak hanya itu, kekerasan antara polisi dan pengunjuk rasa terekam di luar Katedral Kazan.
Video lain menunjukkan seorang polisi tengah mencoba menangkap seorang warga di jalan. Saat protestan melibatkan diri di situasi itu, polisi lain muncul dan membekuk protestan ke tanah.
Sementara itu, video yang dirilis oleh media Rusia SOTA Vision menunjukkan seorang polisi mencoba menangkap seorang perempuan.
Dalam kedua video ini, banyak protestan yang kemudian menghampiri polisi. Teriakan terdengar, dan dalam video dari SOTA Vision, polisi terlihat memukul seorang pria yang dibekuk di tanah.
"Katakan tidak pada perang," teriak para protestan.
CNN telah menghubungi kepolisian St Petersburg untuk menanyakan alasan penangkapan, tetapi tak mendapatkan respons.
Sementara itu, Kementerian Dalam Negeri Rusia menyatakan kepada TASS bahwa ada sekitar 1.500 orang ikut dalam 'demo yang tak terkoordinasi' di St. Petersburg, Minggu (6/3). Pihak kementerian menuturkan, sekitar 750 orang ditangkap.
Menurut organisasi hak asasi manusia yang memantau penahanan, OVD-Info, lebih dari 13 ribu orang telah ditangkap di Rusia karena mengikuti demo anti-perang sejak invasi dimulai.