Seorang pengamat Amerika Serikat mengatakan bahwa Presiden Vladimir Putin percaya bahwa dirinya adalah tsar, sebutan bagi kaisar Rusia di masa lampau.
Pengamat sekaligus mantan direktur Rusia di Dewan Keamanan Nasional AS, Anna Makanju, menilai Putin percaya ia merupakan tsar yang mampu mengembalikan kejayaan Rusia.
"Saya sebenarnya percaya, Putin percaya bahwa ia seperti tsar, yang dipanggil oleh Tuhan untuk mengontrol dan mengembalikan kejayaan kekaisaran Rusia," katanya kepada CNN, Minggu (6/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Makanju, di masa silam, tsar menganggap dirinya ditasbihkan Tuhan untuk menguasai Rusia. Makanju pun membantah pengamat yang menganggap Putin menginvasi Ukraina karena mau membangun lagi Uni Soviet.
"Saya berpikir itu tidak benar. Dia (Putin) mencoba mengembalikan (Rusia) ke 1889. Putin secara pasti telah menggunakan Gereja Ortodoks Rusia untuk memenuhi tujuannya," ucapnya.
Gereja Ortodoks Rusia secara historis pernah menjadi pilar legitimasi dan dukungan bagi tsar Romanov.
Namun, saat kubu radikal komunis berkuasa lewat revolusi Bolshevik, mereka menargetkan Gereja Ortodoks Rusia dan merobohkan gereja yang telah lama menjadi tempat ibadah para tsar ini.
Meski demikian, peran gereja Rusia berubah setelah Uni Soviet jatuh. Gereja secara aktif dipromosikan pemerintah sebagai bagian dari karakteristik identitas Rusia.
Kondisi ini tak lepas dari hubungan dekat Putin dengan Gereja Ortodoks Rusia. Putin kini menganut agama Kristen Ortodoks. Ia juga sering terlihat mendatangi pelayanan gereja dan menghormati kepemimpinan gereja.