PBB: 2 Juta Rakyat Ukraina Mengungsi karena Bombardir Rusia
Gelombang masyarakat Ukraina yang mengungsi untuk menyelamatkan diri dari serangan Rusia mencapai dua juta orang, dengan mayoritas perempuan, anak, dan lansia.
Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) Filippo Grandi mengatakan angka tersebut "mengerikan".
"Ada ratusan ribu orang yang tengah bergerak, coba untuk meninggalkan zona peperangan dan mencari tempat aman, pertama di zona-zona aman di dalam Ukraina," kata Grandi ketika berbicara pada stasiun radio Perancis, seperti dikutip dari CNN.
"Namun ruang aman semakin berkurang dan orang-orang akan berusaha untuk mencapai perbatasan."
Ia menyatakan hampir semua pengungsi adalah perempuan, anak-anak, dan orang tua. Ia mengatakan belum pernah melihat angka yang demikian signifikan dalam kariernya.
Ukraina sendiri memang telah menerapkan komando cadangan sebagai pertahanan melawan serangan Rusia. Semua pria berusia 18-60 tahun dilarang untuk meninggalkan negara, sehingga banyak dari mereka yang terpisah dari keluarga.
"(Pengungsi) Ini adalah populasi yang sangat spesifik. Angka ini sangat signifikan dalam Hari Perempuan Internasional, karena para pria menciptakan perang dan perempuan yang membayar konsekuensinya," ujar Grandi lagi.
Ia mengatakan mayoritas pengungsi bergerak ke Polandia, Moldova, dan negara-negara tetangga, atau ke wilayah yang mereka memiliki keluarga atau kerabat.
"Yang kami khawatirkan adalah gelombang pengungsi selanjutnya, yang sumber daya dan koneksinya lebih sedikit, sehingga menjadi kelompok lebih rentan," kata Grandi.
Sejak Rusia menginvasi Ukraina pada Kamis (24/2) lalu, sekitar 281 ribu pengungsi telah masuk Rumania, meski kemudian mereka berpindah ke negara lainnya.
(vws)