Barikade Landak Besi, Molotov, dan Hari-hari Abnormal Rakyat di Kyiv

CNN Indonesia
Rabu, 09 Mar 2022 12:27 WIB
Warga Kyiv, Ukraina bersiap menghadapi kemungkinan terburuk saat Rusia bisa menembus pertahanan dan masuk ke ibu kota. Mereka bahu membahu siap melawan Rusia.
Foto: REUTERS/CARLOS BARRIA

Program lain yang sedang digarap para relawan ini adalah mendorong warga untuk mengenal lebih dekat tetangga mereka, hal yang kurang lazim terjadi di kota besar.

Hal ini perlu dilakukan karena kebersamaan menjadi kunci di masa-masa sulit seperti ini terutama jika nanti Rusia bisa masuk ke Kyiv.

"Jika semuanya diblokir, tidak ada koneksi internet, tidak ada panggilan telepon -- Anda akan bersama dengan tetangga Anda (dan) mereka dapat membantu Anda, Anda tidak akan sendirian," kata Erinchak.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski sambil menjadi relawan, menjual buku tetap dilakoni Erinchak. Menurutnya ada beberapa aktivitas normal yang harus dijalani. Namun untuk kopi, ia sudah membagikan gratis terutama untuk para prajurit.

Makin ke pusat kota, pola pertahanan makin kuat. Perbedaan terletak pada prajurit yang berjaga. Di di pinggiran Kyiv yang berjaga adalah relawan atau komponen cadangan dari sipil, di jantung Kota Kyiv yang berjaga adalah tentara Ukraina.

Tank dan berbagai alat berat termasuk senjata peluncur roket ada di sepanjang jalan utama Kyiv.

An elderly woman is coated in snow as she sits in a wheelchair after being evacuated from Irpin, on the outskirts of Kyiv, Ukraine, Tuesday, March 8, 2022. Demands for ways to safety evacuate civilians have surged along with intensifying shelling by Russian forces, who have made significant advances in southern Ukraine but stalled in some other regions. Efforts to put in place cease-fires along humanitarian corridors have repeatedly failed amid Russian shelling. (AP Photo/Vadim Ghirda)Musim di Ukraina jadi masalah tersendiri bagi warga Kyiv. Foto: AP/Vadim Ghirda

Mal jadi Benteng

Maidan Square adalah pusat perbelanjaan terkenal di pusat Kota Kyiv. Dari awalnya pusat kegiatan warga, kini bangunan itu jadi benteng pertahanan. Sebuah bendera besar Ukraina terpasang di mal tersebut.

Taman-taman di Kyiv juga sekarang jadi pangkalan kendaraan tempur militer. Karung pasir, balok beton yang tersusun jadi pemandangan jamak di tengah kota.

Papan iklan elektronik tak lagi menampilkan informasi lalu lintas atau iklan komersial. Namun sudah berganti seruan pada NATO agar memberlakukan zona larangan terbang di langit Ukraina dan tulisan "Glory to Ukraine".

Bahkan ada baliho bertuliskan "Tentara Rusia, berhenti lah. Anda bisa menatap mata anak-anak Anda. Pulanglah dan jadilah manusia".



Dekat dengan markas polisi Kyiv, delapan tentara Ukraina menjaga pos pemeriksaan dan menghentikan setiap kendaraan yang lewat.

Seorang tentara Ukraina, Oleksandr (ia meminta nama belakangnya dirahasiakan untuk keselamatan) mengaku berjaga selama 6 jam dalam sehari.

Enam jam adalah waktu yang lama untuk berjaga di musim dingin ini.

Di sebuah tikungan ada toko kecil tetap buka di saat toko-toko lain sudah tutup. Pemilik toko, Liudmyla mengatakan tetap membuka toko sambil menyediakan kopi dan rokok kepada para tentara yang melindungi jalan di depan tokonya.

Tidak banyak pelanggan yang datang setiap harinya sejak invasi Rusia. Liudmyla memilih tetap buka meski berisiko karena ia bersama sang suami yang siap melindungi saat warga lain memilih berlindung di bawah bunker.

Ia mengaku sudah tidak tahu hari apa ini. Namun ia ingat jelas ini adalah hari ke-13 serbuan Rusia ke negaranya. Ia juga yakin bahwa Ukraina akan menang.

Alih-alih mengucapkan selamat tinggal, Liudmyla mengakhiri wawancara dengan apa yang dipikirkan banyak orang di Kyiv: "Putin brengsek!".

(cnn/sur)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER