Rusia Klaim Tak Akan Gulingkan Presiden Ukraina Zelensky

CNN Indonesia
Rabu, 09 Mar 2022 19:46 WIB
Rusia klaim tak akan gulingkan pemerintah Ukraina di bawah Volodymyr Zelensky. (via REUTERS/UKRAINIAN PRESIDENTIAL PRESS SER)
Jakarta, CNN Indonesia --

Rusia mengklaim pasukan Moskow tak akan berupaya menggulingkan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky pada Rabu (9/3). Pernyataan ini disampaikan saat Kremlin menggelar negosiasi dengan delegasi dari Kiev .

"Beberapa kemajuan telah dibuat," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakhirva, dalam jumpa pers dikutip AFP.

Pernyataan merujuk pada negosiasi yang sudah dilakukan.

Ia juga berkata, "(militer Rusia tak ditugaskan) untuk menggulingkan pemerintah (Ukraina) saat ini.

Sebelumnya beredar rumor Rusia akan menggulingkan pemerintahan Zelensky. Beberapa pihak juga menyatakan serangan negara 'Beruang Merah' tak akan berhenti jika tujuan tersebut belum tercapai.

Rusia disebut menginginkan agar Ukraina memenuhi kepentingan mereka. Sejumlah pengamat menilai agar Kiev menjadi negara penyangga saja dengan catatan memenuhi kepentingan Barat dan Moskow.

Rusia dan Ukraina telah melakukan serangkaian negosiasi untuk menyelesaikan konflik yang berkecamuk di negara Eropa Timur itu.

Dua putaran pertama tak membuahkan hasil yang signifikan. Kemudian pembicaraan pada Senin (7/3), Moskow sepakat gencatan senjata sementara, terutama di dua kota untuk memberi ruang warga sipil evakuasi.

Rusia juga bakal menghentikan serangan di lima kawasan Ukraina untuk membuka koridor kemanusiaan. Namun, sejumlah pihak ragu karena Rusia menembaki warga yang sedang evakuasi akhir pekan lalu.

Pada hari ini, Rabu (9/3), Rusia akan menghentikan serangan alias gencatan senjata di Ukraina. Mereka menawarkan koridor kemanusiaan untuk evakuasi warga sipil dari lima kota.

Lima kota itu di antaranya, Kiev, Chernihiv, sumy, Kharkiv dan Mariupol.

Hingga kini, Ukraina masih berada dalam gempuran Rusia usai mereka memutuskan invasi ke Eks Uni Soviet itu pada 24 Februari lalu.

Ledakan dan pertempuran pun terus terjadi hingga sekarang. Menurut data sementara pemerintah Ukraina korban tewas imbas invasi mencapai 2.000, sementara menurut PBB tercatat 474 warga sipil tewas.



(isa/bac)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK