Pembicaraan ketiga antara Rusia dan Ukraina dilakukan pada Senin (7/3). Progres yang didapatkan dari dialog ini adalah terkait pembukaan koridor kemanusiaan. Meski demikian, kesepakatan gencatan senjata masih urung didapatkan keduanya.
"Kami telah mencapai beberapa hasil positif kecil mengenai logistik koridor kemanusiaan," ujar Podolyak dalam unggahan akun Twitternya, dikutip dari AFP.
Setelah kesepakatan ini dibuat, Rusia dan Ukraina menetapkan enam koridor kemanusiaan dan melakukan proses evakuasi pada Rabu (9/3). Ada enam wilayah yang disepakati menjadi daerah koridor kemanusiaan, yaitu Enerhodar - Zaporizhia, Sumy - Poltava, Mariupol - Zaporizhia, Volnovakha - Pokrovsk, Raisins - Lozova, dan Kyiv (Stoyanka - Belhorodka).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski demikian, tak semua jalur aman digunakan dalam upaya evakuasi tersebut. Pihak berwenang menuturkan upaya evakuasi di sejumlah daerah di dekat Kyiv gagal.
Selain itu, Dewan Kota Bucha mengaku sebanyak 50 bus di di dekat Stoyanka dicegat militer Rusia.
Perundingan Rusia dan Ukraina yang keempat akan dilakukan di kota Antalya, Turki, pada hari ini, Kamis (10/3). Dialog ini akan dihadiri Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, dan Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba.
Selain itu, Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu, juga turut menemani keduanya melakukan diskusi, dikutip dari AFP.
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, berharap dialog ini dapat mencegah krisis di Ukraina berubah menjadi tragedi, pun dapat membawa kesepakatan gencatan senjata permanen.
"Kami bekerja untuk mencegah krisis ini berubah menjadi tragedi. Saya berharap pertemuan antara para menteri dapat membuka jalan untuk gencatan senjata permanen," kata Erdogan, Rabu (9/3).
(bac/bac)