Juru bicara angkatan bersenjata Prancis Pascal Ianni menilai pasukan Rusia kurang siap untuk melakukan invasi ke Ukraina. Tak aya, mereka menghadapi banyak kesulitan di lapangan.
"Terutama di bidang logistik dan di bidang intelijen," kata Ianni pada stasiun TV Prancis France2, Jumat (11/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Serupa dengan pendapat Ianni, Kementerian Pertahanan Inggris juga mengatakan masih adanya masalah logistik yang menghambat kemajuan Rusia.
"Pasukan Rusia terus membuat "kemajuan terbatas". Masalah logistik yang menghambat kemajuan Rusia tetap ada, seperti halnya perlawanan kuat Ukraina," jelas Kementerian Pertahanan Inggris dalam pembaruan intelijen yang diunggah pada akun Twitter resmi @DefenceHQ.
Selain masalah logistik, Pascal Ianni juga memperkirakan kemungkinan adanya serangan baru ke ibu kota Ukraina, Kyiv dalam beberapa hari ke depan.
"Ada kemungkinan bahwa serangan ke Kyiv akan dilakukan dalam beberapa hari ke depan, tetapi sebenarnya menguasai Kyiv adalah masalah lain dan akan memakan waktu yang sangat lama," katanya, menunjuk pada "masalah cadangan" Tentara Rusia.
"Tentara Rusia juga terjebak dalam musim semi yang prematur," tambahnya.
Keadaan tanah yang mencair dapat menyebabkan masalah mobilitas bagi militer.
Sebagai informasi, 64 kilometer konvoi militer Rusia di dekat ibu kota Ukraina, Kyiv terlihat pada gambar satelit Maxar Technologies. Gambar satelit ini diambil pada pukul 11.37 waktu Kyiv, Kamis (10/3).
Namun, pihak Maxar Technologies menyatakan gambar satelit itu menunjukkan sebagian konvoi militer Rusia dibubarkan dan dipindahkan ke hutan dan daerah pepohonan dekat Lubyanka, Ukraina.
"Sebagian besar tersebar dan dipindahkan," kata Maxar Technologies.
(pop/sfr)