Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky meminta para ibu wajib militer Rusia untuk melarang anaknya dikirim ke Ukraina. Ia juga meminta para ibu memeriksa keberadaan anak-anak mereka di tengah invasi Rusia ke Ukraina.
"Saya ingin mengatakan ini sekali lagi kepada ibu-ibu Rusia, terutama ibu wajib militer. Jangan mengirim anak-anak Anda berperang di negara asing," kata Zelensky dalam pidato video yang dirilis di Telegram pada Sabtu (12/3), seperti dikutip AFP.
"Jika Anda memiliki kecurigaan sedikitpun bahwa putra Anda dapat dikirim ke perang melawan Ukraina, segera bertindak untuk mencegah dia dibunuh atau ditangkap," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, tentara Rusia mengakui untuk pertama kalinya wajib militer mengambil bagian dalam agresi militer Moskow ke Ukraina pada Rabu (9/3). Padahal, Presiden Vladimir Putin sebelumnya bersumpah hanya tentara profesional yang ada di sana.
Sejak Rusia mengirimkan pasukan ke Ukraina pada Kamis (24/2), laporan tentang pasukan wajib militer muda yang bertempur di negara pro-Barat tersebar luas.
Kelompok hak asasi mengatakan mereka dibanjiri telepon dari keluarga wajib militer. Para ibu warga yang ikut wajib militer turun ke media sosial untuk mencari putra mereka.
Juru bicara kementerian pertahanan Rusia Igor Konashenkov mengatakan hampir semua prajurit wajib militer sudah ditarik ke wilayah Rusia. Namun, beberapa wajib militer telah ditangkap oleh pasukan Ukraina.
"Sayangnya, beberapa contoh kehadiran wajib militer di unit angkatan bersenjata Rusia yang berpartisipasi dalam operasi militer khusus di wilayah Ukraina telah dikonfirmasi," ujar Konashenkov pada Rabu (9/3).
Kelompok sabotase dari batalion nasional menyerang salah satu unit yang melakukan dukungan logistik. Imbasnya, sejumlah prajurit, termasuk wajib militer, ditangkap.
Juru bicara Putin Dmitry Peskov dengan cepat mengatakan bahwa sebelum melancarkan serangan ke Ukraina, Putin mengatakan kepada komandan tentara Rusia untuk "secara tegas mengecualikan" wajib militer dari konflik dan bersumpah untuk "menghukum" pejabat yang mengirim mereka ke sana.
Peskov mengatakan jaksa militer telah diminta untuk "memverifikasi dan menilai secara hukum tindakan dan menghukum pejabat yang bertanggung jawab karena melanggar perintah ini."
(fby/mik)