Twitter telah menghapus dua postingan yang dilakukan kedutaan Rusia di Inggris terkait peristiwa serangan Rusia ke rumah sakit Mariupol di Ukraina telah dimanipulasi. Rumah sakit Mariupol diserang pada hari Rabu 9 Maret 2022 yang menyebabkan tiga orang tewas.
Pihak kedutaan mengklaim, foto-foto yang beredar salah karena saat kejadian rumah sakit tersebut sudah tidak beroperasi.
Dalam cuitannya, kedutaan Rusia mengklaim, salah satu foto seorang wanita hamil disebut yang menjadi korban oleh serangan udara Rusia pada hari Rabu sebenarnya adalah blogger kecantikan dan menyebutnya sebagai propaganda Ukraina.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Postingan itu berisi dua foto terpisah dari wanita yang diklaim kedutaan adalah orang yang sama. Klaim ini akhirnya dihapus oleh Twitter.
"Postingan ini melanggar aturan Twitter," tautan ke tweet mengutip CNBC, Sabtu (12/3).
Juru Bicara Kementerian Pertahanan Rusia Igor mengklaim kabar bombardir rumah sakit bersalin di Kota Mariupol yang digembar-gemborkan Ukraina merupakan berita bohong.
"Ini adalah terorisme informasi," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyebut serangan Rusia terhadap rumah sakit bersalin di Kota Mariupol sebagai genosida.
Ia bersama sejumlah pejabat Ukraina sempat mengunggah beberapa video rumah sakit bersalin tersebut. Terlihat kaca yang pecah, tembok yang hancur, dan beberapa kendaraan di luar hangus terbakar.
(mik)