5 Alasan yang Bikin Banyak Warga RI Dukung Rusia Invasi Ukraina

CNN Indonesia
Senin, 14 Mar 2022 08:44 WIB
Vladimir Putin saat bersama pemimpin Chechen Ramzan Kadyrov. (AFP/ALEXEY NIKOLSKY)
Jakarta, CNN Indonesia --

Peneliti Studi Rusia dan Eropa Timur di Hubungan Internasional (HI) Universitas Airlangga (Unair) Surabaya Radityo Dharmaputra menilai ada lima alasan warga Indonesia banyak mendukung invasi Rusia di Ukraina.

Radit menilai publik cenderung mendukung invasi Rusia karena beberapa variabel. Berikut lima faktor yang bikin banyak warga RI dukung invasi Rusia di Ukraina:

1. Sentimen Anti-AS

Sentimen terhadap Amerika Serikat (AS) menjadi salah satu faktor pendukung warganet menjadi pro Rusia dalam kasus invasi Rusia ke Ukraina belakangan ini.

Keberpihakan politik masyarakat Indonesia yang anti-Amerika dan anti-barat.

"Kecenderungan masyarakat kita, setelah masa perang melawan terorisme, perang Irak, masyarakat lebih anti-Amerika dan anti-Barat," ungkap Radit saat berbincang dengan CNNIndonesia.com, Kamis (10/3).

Radit melanjutkan, sentimen warga yang seakan melabeli anti-Amerika tumbuh karena agresi Amerika yang dilakukan di negara-negara Timur Tengah, saat masa 'perang melawan terorisme' sejak September 2001 lalu.

Atas beragam kejadian itu, masyarakat Indonesia kemudian menganggap siapapun yang berseberangan dengan Amerika, maka pihak itulah yang harus dibela. Dalam konteks invasi Rusia-Ukraina, masyarakat seolah cepat mengambil kesimpulan untuk mendukung Rusia karena berseberangan dengan AS.

Radit mengungkapkan masyarakat Indonesia sulit untuk memandang bahwa konflik yang terjadi hari ini adalah antara Rusia dan Ukraina. Publik seakan melihat persoalan ini antara Rusia dan Barat.

Padahal pemerintah Indonesia pun secara resmi sudah mengambil sikap mendukung resolusi Majelis Umum PBB. Resolusi itu salah satunya berisi kecaman terhadap agresi Rusia, dan dilaporkan telah didukung oleh 141 negara di dunia.

"Kalau begitu narasi jadi mudah sekali dibuat, 'oh ini anti-Barat jadi kita harus dukung Rusia'. Ini tidak hanya terjadi di Indonesia, di banyak negara China, India, di Malaysia juga berpandangan seperti itu," lanjutnya.

2. Kagum Sosok Putin

Selain itu, Radit menilai masyarakat Indonesia mulai 'dibuai' dengan sosok Presiden Rusia Vladimir Putin yang kerap dipamerkan sebagai pemimpin dengan karakter kuat dan tegas.

Masyarakat, menurut Radit, cenderung melihat sosok Putin memiliki citra yang sama seperti Presiden Pertama RI Soekarno, serta tokoh militer Prabowo Subianto. Hal itu juga, kata Radit, menjadikan masyarakat Indonesia melihat sosok Putin lebih gagah dan tegas ketimbang Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky yang merupakan mantan komedian.

"Yang muncul, Putin adalah mantan intelijen. Sementara, Presiden Ukraina komedian. Seakan-akan kalau mantan intelijen bisa jadi pemerintah, sedangkan komedian jadi presiden kan dianggap negaranya enggak benar," ungkap Radit.

Sentimen agama hingga minim informasi, baca di halaman selanjutnya...



Sentimen Agama hingga Kecewa terhadap Barat


BACA HALAMAN BERIKUTNYA
HALAMAN :